Jombang, Jurnal Jatim – Selain membiasakan diri hidup sehat, budidaya dan pengolahan tanaman obat keluarga di masa pandemi juga dapat menambah pengasilan. Anggota DPR Ema Umiyyatul Chusnah pun mengajak masyarakat Jombang, Jawa Timur, khususnya ibu-ibu untuk menangkap peluang tersebut.
Sebab, lanjut legislator akrab disapa Ning Ema tersebut, pemanfaatan dan konsumsi tanaman obat keluarga (Toga) jenis jahe merah di masyarakat pada masa pandemi COVID-19 cukup tinggi.
“Para ibu-ibu kan yang banyak memiliki waktu luang di rumahnya. Jika mampu memanfaatkan dengan baik, maka bisa menjadi penghasilan tambahan untuk keluarga,” terang perempuan asal Kabupaten Jombang tersebut.
Ema menyampaikan itu saat membuka acara bimbingan teknis (Bimtek) tentang budidaya tanaman obat dan pengolahan hasil pertanian di kantor PC Muslimat NU Jombang, Rabu (16/6/2021).
Sebenarnya, budidaya tanaman obat keluarga, khususnya jahe merah mudah ditanam dan perawatannya pun minim biaya. Selain untuk pengobatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.
Produk tanaman obat bisa dijual
Ema mengungkapkan, jika tanaman obat tersebut diproduksi secara profesional oleh ibu-ibu, maka produk hasil olahan tersebut juga dapat menembus pasar-pasar modern di Kabupaten Jombang.
“Selain dijual, hasil produksi juga bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi anggota keluarga. Sehingga bisa meningkatkan imunitas tubuh anggota keluarga agar tidak tertular virus-virus,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, anggota komisi IV DPR RI tersebut tidak hanya sekedar mengajak saja, tapi secara simbolis juga menyerahkan tanda peserta Bimtek dan cinderamata berupa tanaman Jahe Merah kepada peserta yang hadir.
Sementara itu, koordinator program BPTP Jatim, Gunawan berharap kegiatan Bimtek itu bisa memberikan manfaat dan bisa menambah kapasitas serta pengetahuan para kaum hawa tentang budidaya Tanaman obat keluarga serta pengolahannya.
Selain itu, kata Gunawan, kegiatan itu juga merupakan bagian dari pemulihan ekonomi nasional bagi masyarakat pada masa pandemi COVID-19.
“Kita tahu, pandemi sudah satu tahun lebih dan berdampak tidak hanya pada kesehatan, tapi juga berdampak terhadap pertanian. Oleh karena itu, kalau di sektor pertanian, kita juga bagaimana mengembangkan pertanian itu sehingga bisa tumbuh, ekonominya bisa tumbuh,” ucapnya.
Untu diketahui, Bimtek itu merupakan program dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur.
Editor: Hafid