Jurnalis Kediri Diskusi Pemilu 2024, Akankah Dhito Melawan Bumbung Kosong Lagi?

Kediri, Jurnal Jatim – Sejumlah menggelar diskusi tentang 2024 bertema “Akankah Melawan Bumbung Kosong Lagi?.

Diskusi dilaksanakan didi Gogo Angkringan, MKS Futsal Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Sabtu (4/5/2024).

Diskusi tematik itu juga untuk memperingati Gogo Angkringan yang keempat tahun.

Diketahui Himawan Pramana atau Mas Dhito adalah Kediri 2021-2024. Pada pemilu tahun lalu dia melawan bumbung kosong.

Berdasarkan survei independen saat ini, Dhito masih disukai masyarakat Kabupaten Kediri sampai 88 persen.

Nah, pada Pemilu tahun ini para Jurnalis Kediri membedah potensi Dhito melawan bumbung kosong lagi.

Hadir dalam diskusi itu, Ketua PWI Kediri Bambang Iswahyoedhi dan pengurus PWI Kediri, para jurnalis dari online, cetak dan elektronik. Mereka berdiskusi dengan mengutarakan isi hatinya.

Diskusi dipandu Kasduri yang akrab disapa Pakde Panggah. Didik Mashudi dari Tribunnews menyampaikan dengan calon tunggal sangat berimbas kepada media.

Menurut dia, Media yang dilibatkan sebagai partner sangat terbatas, sedang media lain hanya penonton. Harapannya, kedepan ada calon lain yang muncul, sehingga berita pilkada kabupaten Kediri semakin beragam.

“Memang ada bakal calon yang sudah muncul yaitu sebuah perusahaan rokok di Kabupaten Kediri. Namun si calon tersebut belum akrab dengan media,” kata pembina PWI Kediri ini.

Didik mengatakan adanya parpol membuka pendaftaran seperti bisa memunculkan calon lain. Dengan demikian, nantinya akan ada calon lain selain Dhito.

Sementara, Ketua PWI Kediri, Bambang Iswahyoedhi, menyebut, ada pergeseran politik sejak Dhito masuk ke Kabupaten Kediri. Dengan masukan Mas Dhito, semua partai politik mendukung Mas Dhito.

Untuk Pilkada tahun 2024, diperkirakan akan ada calon lain selain Mas Dhito. Hal ini bisa terjadi ketika koalisi parpol di pusat turun ke daerah.

“Jadi koalisi di pusat diperkirakan akan terjadi juga di daerah, khususnya di Kabupaten Kediri. Agar tidak terjadi calon Bupati dan calon wakil bupati Kediri melawan bumbung kosong, maka masyarakat termasuk rekan-rekan media, bisa mendorong parpol-parpol yang ada bisa mengusung calon sendiri,” ucap Bambang.

Eko, salah satu peserta diskusi, mengatakan, masalah rekomendasi untuk calon yang bisa maju sebagai bakal calon semuanya adalah keputusan pusat.

“Sebenarnya masyarakat Kabupaten Kediri itu tidak menghendaki adanya bumbung kosong. Tapi karena rekomendasi itu urusan pusat, kita bisa apa,” kata Eko.

Kang Sabar dari KSTV, menambahkan pesta demokrasi mestinya bisa dinikmati semua masyarakat. Tetapi kenyataannya, saat ini kesannya sebagian jurnalis itu hanya tidur.

“Kalau misalkan dalam Pilkada Kabupaten Kediri tahun 2024, tetap ada bumbung kosong, itu sangat memprihatikan. Jangan sampai pada Pilkada kedepan tidak ada bumbung kosong lagi,” ujarnya.

Dapatkan update menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter .