Pasar Hewan di Kota Kediri Ditutup Hingga 10 Juni Antisipasi Penyebaran PMK

Kediri, Jurnal Jatim Pasar hewan di Kota Kediri, Jawa Timur ditutup sementara mulai 28 Mei hingga 10 Juni 2022 sebagai upaya menekan penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit sejumlah hewan sapi di daerah itu.

Direktur PD Pasar Kota Joyoboyo Kota Kediri, Ihwan Yusuf mengatakan penutupan pasar hewan selama 14 hari lantaran menyusul kebijakan penutupan pasar di wilayah sekitar Kota Kediri.

“Penutupan pasar hewan di wilayah tetangga seperti di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk sudah diputuskan,” ujarnya, Selasa (31/5/2022).

Meskipun di Kota Kediri belum didapati kasus positif PMK, namun jika pasar tidak ditutup dikhawatirkan pedagang-pedagang dari luar daerah Kota Kediri akan masuk ke Kota Kediri dan berpotensi menjadi penyebaran PMK di Kota Kediri.

“Apalagi di pasar hewan Kota Kediri yang berlokasi di jalan raung kelurahan Tamanan ini didominasi oleh sapi dan kambing yang mana sangat rentan terhadap virus PMK tersebut,” katanya.

Dikatakan Ihwan bahwa kebijakan penutupan pasar hewan tersebut sebelumnya telah disosialisasikan kepada para pedagang hewan ternak di Kota Kediri.

“Sejak kemarin kami sudah sosialiasikan rencana kebijakan penutupan sementara pasar hewan ini, terutama kepada para pedagang,” katanya.

“Meskipun beberapa ada yang menolak namun kami terus berikan pemahaman bahwa hal ini merupakan langkah antisipatif guna mencegah penyebaran PMK di Kota Kediri terlebih jelang hari raya kurban tahun ini,” sambungnya.

Sementara itu, dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Pujiono menyebut hingga saat ini masih belum didapati kasus positif PMK di Kota Kediri.

“Sempat ada laporan gejala yang mengarah ke PMK namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata negativ PMK. Sehingga sampai saat ini Kota Kediri masih aman dan kami berupaya mempertahankan kondisi ini dan mencegah virus PMK masuk ke Kota Kediri,” katanya.

Ia pun memberikan kiat-kiat kepada peternak untuk mencegah hewan terjangkit PMK. Di antaranya memperhatikan asupan makanan ternak. Jika biasanya 1 bongkok bisa ditambah hingga 1,5 bongkok.

“jangan lupa berikan multivitamin untuk menjaga daya tahan ternak seperti kunir, papaya dan jamu tradisional lain,”ucapnya.

Disamping itu, dirinya menegaskan supaya untuk sementara menghindari kunjungan dari kandang ke kandang sebab hal itu rawan dalam penyebaran PMK.

“Meski virus ini tidak menular ke manusia, tapi manusia berpotensi menyebarkan virus itu ke hewan ternak mengingat penyebarannya pun juga sangat cepat. Jika ada satu ternak dalam satu kandang terkena sudah bisa dipastikan 1 kandang bisa terkena,” katanya.

Namun, dia melanjutkan, jika kemungkinan terburuk hewan mengalami gejala yang mengarah ke PMK, ia meminta untuk tidak panik. Sebab virus itu bisa disembuhkan.

“Bisa dengan diberikan antibiotik, penurun panas, dan pereda rasa nyeri. Bisa juga diberikan jamu tradisional, air gula dan apabila tidak nafsu makan, bisa dengan cara diloloh yang penting asupan makanan dan nutrisi tetap terpenuhi,” pungkas drh. Puji.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com.