Kediri, Jurnal Jatim – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur akan terus melakukan tes antigen secara acak di sekolah-sekolah yang saat ini sudah melakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sebagai upaya deteksi dini agar tidak terjadi ledakan kasus positif COVID-19.
“Pemerintah Kota Kediri saat ini terus melakukan pemeriksaan secara acak ke sekolah-sekolah. Kami ingin melakukan deteksi dini,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (22/102021).
Wali kota pun menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Kediri untuk terus melakukan tes antigen acak di sekolah-sekolah. Jika ditemukan kasus positif dari pemeriksaan acak di sekolah, maka akan dilakukan testing dan tracing.
Diharapkan semua pihak kooperatif untuk mengikuti testing dan tracing. Nantinya dari kasus positif, pembelajaran pada satu kelas itu akan dialihkan menjadi pembelajaran secara daring. Sementara PTM di kelas maupun sekolah lain tetap dapat dilanjutkan.
Mas Abu sapaan Wali Kota Kediri mengajak seluruh guru, kepala sekolah dan wali murid memfasilitasi tim dari Pemkot Kediri untuk melakukan tracing 100 persen pada kelas yang ditemukan hasil tes positif.
“Untuk yang positif biasanya akan mencari second opinion. Itu boleh-boleh saja namun harus ke tes yang lebih tinggi. Umpamanya tadi swab antigen harus diswab PCR. Kalau antigen lagi mungkin nanti hasilnya bisa berbeda. Kalau PCR tentu akan lebih valid lagi. itu sudah kita lakukan di Pemerintah Kota Kediri,” ungkapnya.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap waspada meskipun saat ini Kota Kediri telah berada di PPKM level 1. Apabila terjadi kenaikan kasus lagi maka akan dilakukan pembatasan.
“Saya minta tolong kepada semua mari kita jaga level 1 di Kota Kediri. Supaya kita bisa melakukan banyak hal di Kota Kediri termasuk memutar perekonomian di Kota Kediri dan pembelajaran di Kota Kediri,” imbaunya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid