Mojokerto, Jurnal Jatim – Untuk kesekian kalinya tenaga kesehatan (nakes) harus gugur karena COVID-19. Kabar duka kali ini datang dari Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Seorang perawat di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto berinisial YE meninggal akibat terpapar COVID-19 pada Senin (21/12/2020) sekitar.
Perawat muda dan cantik tersebut wafat setelah menjalani perawatan selama empat hari di ruang isolasi rumah sakit tempat ia bekerja.
Plt Direktur RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Triastutik Sri Prastini menjelaskan YE sebelumnya melakukan tes swab bersama suaminya di RSUD setempat.
Hasil swab YE dan suaminya dinyatakan positif COVID-19. Kemudian pada Jumat (18/12/2020) YE berbarengan waktu dengan suaminya dirawat di ruang isolasi.
“Saat masuk, pasien hanya mengalami gejala demam dan batuk. Kondisinya saat itu segar bugar dan tidak ada sesak napas,” katanya.
Selama menjalani perawatan, kata Triastuti, kondisi kesehatan YE tia hari terus berangsur membaik. Bahkan, YE saat itu juga rencana dipulangkan.
“Bahkan ada rencana akan dipulangkan usai dirawat di ruang inap Kencono Wungu yang memang khusus untuk pasien COVID-19 ringan,” katanya.
Namun tiba-tiba pasien merasakan sesak napas, nyeri pada bagian dada, dan kondisinya kian memburuk bahkan tidak sadarkan diri sekitar pukul 07.45 Wib.
“Kita sudah melakukan pertolongan cepat berupa resusitasi. Tapi sayangnya upaya itu tidak berhasil dan pasien akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 10.45 Wib,” ujarnya.
Lebih lanjut Trias mengatakan, YE seoranc tenaga kesehatan (nakes) perawat di ruang isolasi dan Oka reguler COVID-19 di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.
YE berasal dari Madiun yang sehari hari berdomisili di Kota Mojokerto. Suaminya merupakan anggota Polri yang saat ini terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandirk.
“Suaminya anggota polisi, KTP asal dari Madiun tapi sehari-hari berdomisili di Kota Mojokerto. Tadi, jenazah almarhum diantar ke Madiun untuk dimakamkan di sana,” ungkapnya.
Editor: Hafid