Jalin Silaturahmi, Pemkot Madiun Bagi 2000 Bungkus Nasi ke Warga

(.com) – Walikota Madiun memiliki cara tersendiri dalam menjalankan tradisi silaturahmi di tengah pandemi COVID-19. Walikota sengaja membagikan 2.000 ribu bungkus nasi kotak kepada masyarakat di awal masuk setelah libur lebaran, Selasa (26/5). Nasi kotak dibagikan kepada masyarakat yang melintas di depan Balai Kota hingga dibagikan keliling di sejumlah tradisional. Kegiatan tersebut diharap menjaga jalinan silaturahmi dengan masyarakat.

‘’Kita jauh tetapi dekat. Artinya, kita sementara jaga jarak, memperbanyak di masing-masing, tidak bersilaturahmi. Tetapi hubungan kita tetap dekat,” kata Maidi.

Nasi kotak tersebut diberikan kepada pengendara yang melintas dan bersedia berhenti sejenak. Artinya, petugas tidak menghentikan setiap yang melintas. Namun, hanya mereka yang mau. Satu petugas mensosialisasikan melalui pengeras. Hal itu sengaja lantaran jumlah nasi kotak terbatas. Pemerintah hanya menyiapkan 2.000 bungkus. Padahal, direncanakan ada 10 ribu bungkus sebelumnya. Hal itu lantaran belum banyak catering yang sudah buka di awal masuk paska libur lebaran .

‘’Rencana awal 10 ribu, tetapi hanya ada lima catering yang sanggup menyiapkan hingga terkumpul 2 ribu bungkus,” ujarnya.

Pemkot sengaja memberikan nasi kotak agar segera termanfaatkan. Nasi siap makan dinilai tepat mengingat belum banyak warung makan yang buka. Nasi bisa dibawa pulang atau dimakan di tempat kerja bagi yang sudah masuk kerja. Walikota juga mengutamakan masyarakat kurang mampu. Mulai tukang becak, tukang parkir, hingga petugas keamanan.

‘’Silaturahmi kita ganti ini. Semoga ini bisa mengakrabkan dengan masyarakat. Pemerintah tentu harus mengedepankan masyarakatnya,” terangnya.

Pembagian nasi kotak juga dilakukan dengan berkeliling. Walikota sengaja meninjau sejumlah tempat dengan menyertakan satu mobil berisi nasi kotak. Setiap masyarakat yang dirasa membutuhkan langsung diberi. Seperti tukang becak di pasar kawak, pasar besar, dan sepanjang rute berkeliling. Termasuk pedagang dan pembeli.

‘’Tradisi silaturahmi lebaran memang ditiadakan karena COVID-19 ini. Tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Silaturahmi bisa kita wujudkan dengan kegiatan yang lain,” pungkasnya. (*)


Editor: Azriel