SIDOARJO (Jurnaljatim.com) – PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Sidoarjo selalu berada di belakang Polri, TNI dan pemerintahan. Terlebih, apa yang menjadi peraturan, harus lebih ditaati dan dijalankan.
“Jangan ada lagi perbedaan. Kita ini saudara, tetap jaga kerukunan untuk Sidoarjo aman dan keutuhan PSHT sendiri,” ujar Ketua cabang PSHT Sidoarjo Mursito.
Hal itu disampaikan Mursito dalam acara Cangkrukan bersama Kapolres yang digelar oleh Polresta Sidoarjo, Kamis (25/7/2019) malam.
Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Zain Dwi Nugroho, menegaskan, tidak seharusnya PSHT Sidoarjo terpecah. Terkait PSHT, kepolisian berdiri ditengah-tengah (netral) antara keduanya.
“Polisi itu netral, tidak memihak salah satunya. Kalaupun yang sah atau tidak sah, itu hukum yang menentukan,” tegasnya.
Diharapkan, melalui kegiatan cangkrukan itu, semua masalah dan perbedaan sudah tidak ada lagi. Hilangkan rasa benci, dan kesampingkan ego masing-masing. Karena pada dasarnya, semu adalah bersaudara.
“Saya ingin, PSHT Sidoarjo bersatu kembali. Semua demi Sidoarjo, yang sudah aman dan kondusif,” tandasnya.
Apalagi kedepan, lanjut Kapolresta, di tahun 2020 akan ada kegiatan besar di Sidoarjo. Yakni, pelaksanaan Pilkades serentak di 172 desa. Kemudian, di bulan September ada Pemilihan Bupati.
“Saya kuatir, PSHT ini akan jadi alat elit politik untuk mencari dukungan. Akhirnya, terpecah dan benturan lagi,” ungkapnya.
Editor: Azriel