SURABAYA (Jurnaljatim.com) – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung siap dibangun di tiga waduk atau bendungan yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. PLTS itu nantinya akan akan menghasilkan setidaknya 150 MW hingga 200 MW.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan, ketiga PLTS tersebut akan dibangun di bendungan atau waduk di Wonogiri, Jateng; waduk Sutami atau Karangkates, Malang; dan waduk Selorejo, Malang.
“Untuk PLTS terapung yang dicoba di Wonogiri, Sutami dan Selorejo. Di Wonogiri kapasitas 200 Megawatt (MW), Sutami dan Selorejo masing-masing 150 MW,” ujarnya, Senin (10/2/2020).
Target Selesai Tahun 2021
Ia menambahkan, rencana pengerjaan proyek tersebut dilakukan pada tahun ini dan ditargetkan bisa selesai tahun 2021 atau maksimal 2022.
Ia menjelaskan, untuk proses pengadaan pihaknya akan melibatkan PT PLN yang mengambil atau mendistribusikan listrik. Untuk harga listrik yang akan dijual, Raymond menegaskan belum bisa menentukan nilai tepatnya. “Ada HPP (harga pokok penjualan) yang harus disepakati, angka masih tunggu (penetapan, red),” jelasnya.
Untuk pembangunan proyek PLTS terapung ini, ia memperkirakan investasi pembangunan mencapai Rp 1,8-2,5 triliun. Investasi itu untuk membangun PLTS terapung dengan kapasitas 200 MW.
“Kita tidak jalan sendiri dan sudah gandeng investor dari Uni Emirat Arab,” kata Raymond.
Jaga Ketahanan Energi
Ia berharap, dengan adanya PLTS terapung itu dapat menjaga ketahanan energi secara nasional nantinya. Apalagi, sejauh ini sebagian besar produksi listrik masih berbahan bakar fosil.
“Kami berupaya dengan memanfaatkan bahan bakar yang terbarukan dan ramah lingkungan. Tidak hanya PLTA (tenaga air, red) yang selama ini dilakukan tapi juga PLTS yang potensinya cukup besar,” pungkasnya. (*/Yohanes)
Editor: Azriel