BOJONEGORO (Jurnaljatim.com) – Kodim 0813 bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melaksanakan penanaman 1.200 rumput vetiver.
Tanaman sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo tersebut dalam rangka pengurangan resiko bencana khususnya hidrometeorologi.
Penanaman rumput Vertiver atau akar wangi tersebut, secara serentak dilakukan anggota TNI, Polri, BPBD dan DLH Bojonegoro, KPH Bojonegoro, serta anggota Pramuka dan masyarakat di tepi aliran sungai di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (27/2/2020).
Hadir dalam kegiatan itu, Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf Hairil Achmad, Forkopimca Sugihwaras, Pasiter Kodim 0813 Kapten Inf Surahmat, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bojonegoro, Drs. Yudi Hendro Kartono, serta Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Eko Susanto, S. Sos.
Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf Hairil Achmad, mengatakan, kegiatan dilaksanakan sebagai upaya membantu Pemkab Bojonegoro dalam penanggulangan bencana alam. Diharapkan ditanamnya rumput vetiver itu bisa menjadi solusi untuk meminimalisir dampak bencana seperti erosi, banjir dan tanah longsor.
“Maka dari itu, saya berharap adanya gerakan bersama tanam rumput vetiver ini untuk meminimalisir terjadinya bencana diwilayah Bojonegoro,” ujarnya dalam siaran pers tertulis yang diterima Jurnaljatim.com.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Eko Susanto, menjelaskan bahwa rumput vetiver atau akar wangi memiliki akar panjang, kuat dan baik yang bisa menembus kedalaman tanah hingga 10 meter. Akar itu mampu untuk mengikat tanah terutama tanah yang rawan longsor seperti tanah di tebing yang curam atau bantaran sungai. Sehingga, tanah tidak mudah tergerus oleh aliran air.
“Disamping sebagai upaya-upaya mitigasi struktural yang lain, tentunya penanaman rumput vetiver ini diharapkan dapat mengurangi resiko dari longsor yang biasa terjadi diwilayah bantaran sungai di Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya.
Editor: Hafid