Tuhan, Jurnal Jatim – Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Tuban menipis tudingan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) setempat bahwa bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya disebabkan karena hutan gundul.
“Kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani tidak semua kosong, di beberapa kawasan hutan produksi ada jenis tanaman kayu putih yang terkesan kosong karena baru dipangkas,” kata Administratur (Adm) Perhutani KPH Tuban, Miswanto, Minggu (27/11/2022).
Menurut Miswanto, untuk tanaman kayu putih kalau bulan Desember sampai April itu akan terasa kelihatan hutannya. Karena saat itu masih belum diproduksi daunnya untuk disuling jadi minyak kayu putih.
“Tapi kalau sudah mulai di produksi yang di lapangan tinggal pohon setinggi 1 meter tanpa daun yang lebat terkesan itu sebagai tanah kosong,” ujarnya.
Baca sebelumnya: Dinas Lingkungan Hidup Sebut Pemicu Banjir di Tuban Akibat Hutan Gundul
Miswanto mengatakan penyebab timbulnya banjir yang berasal dari kawasan hutan dikarenakan penggarapan oleh masyarakat secara terus menerus dan cenderung merusak tanaman kehutanan dengan cara menyemprot dengan obat.
Selain itu, dia menyampaikan salah satu program perum perhutani KPH Tuban dalam rangka ikut mencegah banjir setiap tahunnya. Yaitu dengan melakukan reboisasi pada kawasan hutan yang kosong,
“Adapun keluasan reboisasi dilaksanakan dan akan dilaksanakan antara lain dengan realisasi tahun 2021 seluas 1.228,84 hektar. Tahun 2022 seluas 958,87 hektar. Kemudian, rencana tahun 2023 seluas 1.100,9 hektar,” bebernya.
Miswanto pun menyampaikan komitmen untuk mengatasi banjir dengan melakukan penanaman bersama termasuk dengan Forkopimda setempat. Serta melibatkan masyarakat sekitar hutan.
“Kita juga berkomitmen untuk mengatasi banjir dengan mengedukasi untuk penyadaran secara bertahap untuk cinta lingkungan,” terangnya.
Sebelumnya, DLHP Tuban menilai kawasan hutan perhutani gundul menjadi salah satu faktor utama pemicu banjir.
Kepala DLHP Tuban Bambang Irawan, Sabtu (26/11/2022) menyampaikan banjir di Tuban rata-rata dari kawasan hutan perhutani yang gundul. Sehingga, kondisi itu yang perlu di pahami oleh perhutani.
Selain itu, pihak DLHP Tuban juga menyoal penanaman bibit pohon yang dilakukan pihak perhutani karena tidak maksimal.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com