Sidoarjo, Jurnal Jatim – Wanita bernama Fithrotun Nisa, jemaah calon haji asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur akan segera pergi ke Tanah Suci Mekkah di usianya masih sangat muda.
Nisa berangkat haji ke Tanah Suci tahun ini tergabung dalam kloter 25 di usia 18 tahun dua bulan. Ia pun menjadi haji termuda asal Kabupaten Sidoarjo.
Remaja yang baru menamatkan pendidikan sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo tersebut mengaku tidak pernah membayangkan jika dirinya akan menunaikan rukun Islam kelima.
Nisa berangkat menggantikan ayahnya, Ali Akbar yang wafat Juli 2021 lalu. Ayahnya meninggal dunia karena sakit mendadak pada usia 51 tahun.
Sebagai anak tunggal, Nisa pun menjadi ahli waris pengganti porsi sang ayah. Ia akan berangkat ke tanah Suci bersama ibunya
“Ya kaget ketika harus menggantikan ayah, soalnya kan saya anak tunggal, jadi ya yang jadi ahli warisnya,” tutur Nisa didampingi ibunya Siti Kurnia (53) di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Senin (20/6/2022).
Meski menjadi haji termuda pada kloter 25, Nisa mengaku siap untuk beribadah di tanah suci bersama ibunda tercinta, Siti Kurnia. Orang tua Fithrotun Nisa saat itu daftar haji sejak tahun 2011.
“Saya sama mama ikut KBIH, ada yang bimbing ibadah di sana,” ujar gadis yang berdomisili di Sepanjang Sidoarjo tersebut.
Ia menuturkan, ketika ditetapkan sebagai ahli waris pengganti porsi ayahnya, ia mulai mempelajari segala hal terkait ibadah haji melalui video-video yang ada di internet.
Dirinya juga mencari informasi situs-situs bersejarah di Arab Saudi melalui kanal youtube yang ada.
“Saya tertarik, pingin kunjungi situs-situs sejarah yang ada di sana, seperti Makam Ibrahim, Gunung Uhud dan lain-lain. Saya sering mencari videonya di youtube,” kata gadis asal Sidoarjo ini.
Nisa yang berencana akan melanjutkan studinya di fakultas keperawatan tersebut juga mengungkapkan keinginannya mendoakan ayah yang ia sayangi ketika berada di tempat mustajabah.
“Mendoakan ayah yang sudah meninggal dunia, mendoakan ibu juga agar selalu sehat, saya juga berdoa semoga cita-cita saya kuliah bisa lancar,” tuturnya.
Ia berharap, sepulang dari Mekkah-Madinah dengan gelar hajjah, ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi selamanya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram selaku Ketua PPIH Embarkasi Surabaya mengatakan Fithrotun Nisa yang menggantikan ayahnya berangkat ke Tanah Suci setelah melakukan pelimpahan porsi.
Seperti melampirkan akta kematian dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, setoran awal, dan setoran lunas biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) jemaah haji meninggal.
Selain itu, pengganti porsi juga melampirkan surat keterangan tanggung jawab mutlak yang ditandatangani calon jemaah haji penerima pelimpahan.
“Melampirkan juga surat kuasa penunjukan pelimpahan nomor porsi yang ditandatangani oleh ahli waris dan diketahui oleh RT, RW, Lurah atau Kepala Desa, dan Camat,” ujarnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com