JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Pengelolaan irigasi merupakan salah satu sektor pendukung utama bagi keberhasilan pertanian, terutama dalam rangka meningkatkan produksi pangan. Salah satu pilar pendukung keberhasilan tersebut adalah adanya tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan berkompeten.
Tujuannya, untuk meningkatkan profesionalitas SDM, khususnya pengamat, juru dan petugas pintu air dalam penyelenggara OP (operasi dan pemeliharaan) Irigasi.
“Untuk itu, pada tahun anggaran 2020, Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Jombang menyelenggarakan pembinaan dan evaluasi pimpinan kemantren se-Kabupaten Jombang dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan HIPPA/GHIPPA kabupaten Jombang tahun 2020,” kata Kepala dinas PUPR, Miftahul Ulum, Selasa (21/7/2020).
Ulum mengungkapkan untuk mengoptimalkan kinerja dan fungsi irigasi, tidak mungkin hanya fokus kepada aspek perangkat keras, misal pembangunan fasilitas irigasi seperti dam, bendung, saluran, dan lainnya, tetapi harus mempertimbangkan aspek perangkat lunak seperti manajemen irigasi meliputi operasional, pemeliharaan dan manajerial.
“Mengingat multi peran yang strategis tersebut, mustahil bagi petugas yang diberi amanah untuk membina petani, mengesampingkan aspek pemberdayaan kelembagaan HIPPA/GHIPPA. Karena aspek kelembagaan menjadi faktor kunci keberhasilan pengaturan air irigasi,” tuturnya.
Setidaknya, kata Ulum, ada 5 pilar modernisasi irigasi. Yaitu keandalan suplai air, keandalan jaringan irigasi, manajemen air, kelembagaan dan sumber daya manusia.
“Karena itu perlu terus dilaksanakan pembinaan dan pemberdayaan bagi para petugas pelaksana OP di lapangan, yaitu pengamat, juru pengairan dan petugas pintu air (PPA) secara berkesinambungan,” jelasnya.
Dalam pembinaan itu, lanjut Ulum, para peserta yang terdiri dari pengamat, juru, PPA juga melakukan survei langsung kelapangan untuk mempraktekkan hasil pembelajaraan atau materi yang telah diberikan oleh narasumber. Hasil dari survei lapangan itu dipresentasikan oleh masing-masing kelompok yang kemudian dinilai oleh tim penilai dari Dinas PUPR Jombang.
“Pembelajaran ini bertujuan untuk menilai para petugas OP sebagai tolak ukur pemahaman terhadap materi yang diberikan,” imbuhnya.
Ia berharap, kegiatan itu dapat melahirkan SDM khususnya pengamat, juru dan petugas pintu air yang terampil dan berkompeten serta memahami tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan OP irigasi dan rawa.
“Tujuanny agar jaringan irigasi dan rawa dapat dimanfaatkan secara optimal,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan itu juga diharapkan dapat melahirkan SDM khususnya pengamat, juru dan petugas pintu air yang terampil dan berkompeten serta memahami tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan OP irigasi, sehingga kegiatan OP yang bertujuan agar jaringan irigasi dapat dimanfaatkan
secara optimal.
Editor: Azriel