JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Kisah Edi Susanto (25), penderita disabilitas yang mengalami kelumpuhan sejak kecil, memantik kepedulian aparat. Kapolres Jombang AKBP Boby Pa’ludin Tambunan tergerak mengunjungi Edi Susanto dan memberikan simpati yang mendalam, Jumat (28/2/2020) sore.
Kapolres Jombang bersama jajaranya datang ke tempat tinggal Edi Susanto, di Dusun Grigi, Desa Katemas, Kecamatan Kudu, Jombang. Tujuannya, melihat langsung kondisi dan keadaan anak pasangan dari Ngarman (49) dan Suarmi (45) tersebut.
Dalam rombongan itu, turut mendampingi Kapolres, di antaranya Kasat Resnarkoba AKP Moch Mukid, Kasat Binmas AKP Mintarto, Kapolsek Kudu AKP Anang Nurwahyudi dan sejumah anggota lainnya.
Edi Gembira Dikunjungi Kapolres
Pantauan Jurnaljatim.com, Bibir Edi terlihat senyum bahagia, saat melihat rombongan korps Bhayangkara itu datang. Edi duduk di atas kursi roda bersama dua orang tuanya disampingnya. Tak ada sepatah kata terucap dari Edi, sebab ia tidak bisa berbicara.
Kapolres dan rombongan kemudian memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang untuk meringankan lelaki yang mengalami kelumpuhan kecil tersebut.
Kapolres Beri Bantuan Sembako
Kapolres menyampaikan, kegiatan itu merupakan bagian dari kepedulian Polres Jombang untuk membantu sesama. Ternyata, kata Boby, di sekeliling masih banyak saudara-saudara yang mengalami nasib seperti yang dialami Edi dan sangat membutuhkan bantuan orang lain.
“Mudah mudahan yang kita laksanakan ini, meskipun kecil dan tidak seberapa, dapat menggugah warga masyarakat untuk melakukan kegiatan yang sama,” tutur Kapolres.
Menurut Akpol lulusan 1999 ini, kondisi Edi penuh dengan keterbatasan. Ekonomi keluarganya juga pas-pasan. Keseharian orang tuanya bekerja sebagai buruh tani. “Semoga kegiatan ini dapat menggugah warga masyarakat lain untuk peduli membantu sesama yang membutuhkan,” kata Boby.
Lumpuh Sejak Usia Dua Tahun
Sementara Itu, Suarmi, Ibu dari Edi, menyampaikan terima kasih atas kepedulian bantuan yang diberikan kepada anaknya. Dirinya tidak bisa membalas atas kebaikan tersebut, dan semoga Allah SWT yang membalasnya. “Terima kasih bapak Kapolres atas kepedulian dan bantuannya kepada kami. Sekali lagi terima kasih semuanya,” kata Suarmi.
Suarmi mengatakan, Edi merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Edi yang lahir pada 1994 silam, hanya bisa duduk melihat TV di dalam rumahnya yang beralas tikar lantai tanah. Sesekali Edi, mendengar radio musik tembang jawa untuk pengantar tidurnya. Untuk makan, minum, mandi dan segala aktifitas lainnya, Edi harus dibantu orang tuanya.
“Dia mulai mengalami perubahan fisik (cacat) sejak usis 2 tahun setelah divonis dokter kakinya mengecil karena polio. Anak saya juga tidak bisa bicara, kalau pingin apa-apa, menggunakan bahasa Isyarat dengan tangan,” tutur Suarmi berkaca-kaca.
Editor: Azriel