NGAWI (Jurnaljatim.com) – Sejumlah perjalanan kereta api yang melintas di wilayah Daop 7 Madiun pada Kamis (22/8/2019), akan mengalami keterlambatan. Pasalnya, akan dilakukan pergeseran jembatan atau Bangunan Hikmat (BH) nomor 64 yang terletak diantara Stasiun Geneng- Stasiun Paron tepatnya di KM 186+384.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan, pergeseran tersebut dikerjakan untuk menggantikan jembatan lama yang berisi satu jalur dengan bentang panjang 40 meter dan diganti baru isi dua jalur dengan bentang panjangnya menjadi 50 meter.
“Diperkirakan proses pergeserannya memerlukan waktu dua jam dari jam 06.00 sampai dengan jam 08.00 WIB,” ujar Ixfan Hendriwintoko dalam siara pers, Rabu (21/8/2019) petang.
Ixfan mengatakan, efek atau dampak dari pengerjaan pergeseran jembatan BH nomor 64 yaitu adanya keterlambatan di beberapa kereta api yang melintas di Daop 7 Madiun.
Meliputi KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng lambat 20 menit di Stasiun Geneng, KA Argowilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan kelambatan 20 menit di Stasiun Paron. Lalu, KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Banyuwangi andil kelambatan di Stasiun Geneng 11 menit.
Kemudian, KA Malioboro Ekspres relasi Yogyakarta-Malang lambat 14 menit di Stasiun Geneng, KA Singasari relasi Blitar-Pasarsenen lambat 20 menit di Stasiun Paron. Selanjutnya, KA Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta mengalami kelambatan 8 menit di Stasiun Paron, KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong lambat 10 menit di Stasiun Walikukun. Terakhir, KA 188B Logawa relasi Purwokerto-Jember andil kelambatan 10 menit di Stasiun Geneng.
“Kami minta maaf atas kelambatan yang dialami karena imbas pengerjaan pergeseran jembatan tersebut oleh tim Satker Jatim,” tutur Ixfan
Ixfan menambahkan, di Daop 7 Madiun telah berjalan pekerjaan infrastruktur Jalur Ganda atau dobel track rel kereta api. Proyek strategis pemerintah melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) itu dalam pelaksanaan pekerjaan jalur ganda terbagi dalam dua paket.
Paket pertama lintas Madiun – Jombang dan telah dioperasionalkan, begitupun pada segmen jalur ganda antara Baron-Babadan. Kemudian, paket yang kedua adalah lintas Madiun – Kedungbanteng sepanjang 57 kilometer (Km 164+000 – Km 221+000) yang saat ini belum dioperasionalkan.
“Pekerjaan infrastruktur jalur ganda ini adalah murni pekerjaan Kementrian Perhubungan, disini PT KAI (Persero) khususnya Daop 7 Madiun mendukung agar pelaksanaannya selamat aman dan lancar, maka pengawasan serta koordinasi yang baik harus dilakukan secara intens, jadi semua bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan,” tutup Ixfan
Editor: Hafid
Komentar