Kediri, Jurnal Jatim – Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri Pembangunan Stadion, Bandara Dhoho dan Rendahnya SILPA.
Itu diketahui dalam pandangan umum rapat paripurna DPRD setempat pada Selasa (10/6/2024), menanggapi penjelasan Bupati Kediri atas dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2024 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
“Meski meraih WTP, tetap ada catatan-catatan dari BPK yang perlu menjadi perhatian serius. Ini harus menjadi koreksi untuk pelaksanaan keuangan ke depan,” ujar juru bicara Fraksi NasDem, M Alfian Ihwalul Risqiya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).
Rendahnya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun 2024 sebesar Rp235 miliar yang sempat dipuji Wakil Bupati sebagai bentuk kinerja baik malah membuat Fraksi NasDem mengajukan pertanyaan yang memancing perdebatan.
“Apakah rendahnya SILPA ini murni hasil kinerja maksimal dari SKPD, atau karena bertepatan dengan tahun Pilkada?” ungkapnya dalam forum terbuka.
Lantas, NasDem mengusulkan Jika serapan tinggi ini karena Pilkada, bagaimana kalau Pilkada digelar tiap tahun saja? Supaya kinerja serapan anggaran tetap tingg.
NasDem juga memberikan catatan penting terhadap RPJMD 2025–2029. Salah satunya, pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati yang ditarget rampung pada 2028 dinilai berisiko menjadi bangunan “tanpa hasil” jika tidak disertai perencanaan pemanfaatan yang matang.
“Kalau tidak dirancang sejak sekarang, bisa jadi hanya bangunan monumental tanpa outcome. Jangan sampai jadi candi,” katanya, mengutip istilah yang pernah digunakan pemimpin nasional.
Sementara itu, kondisi Bandara Dhoho yang kini tidak melayani penerbangan turut menjadi sorotan. Fraksi NasDem meminta agar Pemkab Kediri aktif menjadi fasilitator untuk menghidupkan kembali bandara tersebut.
“Jika dibiarkan sepi, Bandara Dhoho bisa menjadi proyek strategis nasional yang mangkrak. Kami mendorong agar Pemkab mengusulkan Dhoho menjadi bandara internasional, termasuk sebagai tempat pemberangkatan haji,” tegasnya.
Terakhir, Fraksi NasDem juga menyoroti kebijakan merger beberapa Sekolah Dasar (SD) yang berpotensi menyisakan banyak aset tidak terpakai. Mereka mengusulkan agar dalam RPJMD ke depan, pemerintah merancang pemanfaatan aset-aset tersebut secara optimal.
Pandangan umum Fraksi NasDem diakhiri dengan harapan agar seluruh masukan mereka tidak hanya menjadi catatan, melainkan dapat ditindaklanjuti sebagai bagian dari perbaikan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
“Kritik ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan bentuk kontrol dan tanggung jawab kami terhadap jalannya pemerintahan daerah. Kami tetap mendukung kemajuan Kabupaten Kediri,” pungkasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com