Jombang, Jurnal Jatim – Teknis pengolahan limbah perusahaan menjadi perhatian wakil rakyat di Jombang. Anggota komisi C DPRD kabupaten setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Kimia Farma di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, pada Senin (28/11/2022).
Sidak para anggota legislatif dilakukan untuk mengetahui dan memastikan sejauhmana teknis pengolahan limbah perusahaan yang bergerak dibidang obat-obatan tersebut.
Wakil ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Miftahul Huda memaparkan Sidak diambil untuk melihat langsung aktivitas pengolahan limbah perusahaan.
Salah satu sasaran Sidak di pabrik produksi farmasi PT Kimia Farma. Apakah perusahaan tersebut menjalankan kegiatan pengolahan limbah sesuai aturan atau sebaliknya.
”Ini sebagian dari tugas kami untuk mencari tahu bagaimana perusahaan – perusahaan mengelola limbahnya,” kata Huda kepada wartawan,
Menurut Huda, ada perubahan dalam proses pengolahan limbah berdasar pantauannya di lokasi. Memang, diakuinya sejak enam tahun terakhir, baru kali ini pihaknya melihat pengolahan limbah di PT Kimia Farma.
”Ini dibuktikan tadi cara pengolahan limbah mulai dari awal hingga dibuang ke sungai Brantas itu sudah sesuai dengan aturan,” kata legislatif Jombang ini.
Bahkan, menurut Huda, air limbah yang dihasilkan di pabrik PT Kimia Farma itu juga sangat jernih. Pihaknya tidak menemukan indikator limbah yang membahayakan.
”Hal ini harus dipertahankan Kimia Farma untuk pengolahan limbahnya. Jangan sampai limbah ini akan menimbulkan masalah dikemudian hari,” tegasnya.
Sementara itu, Manager Plant Kimia Farma Jombang Budi Puspo mengemukakan bahwa kedatangan para wakil rakyat ke PT Kimia Farma untuk membahas pengolahan limbah.
”Selama enam tahun lalu baru kali ini Komisi C kembali melihat kondisi dan pengolahan limbah,” ucapnya.
Ia menyebut, dari penilaian Komisi C DPRD Jombang, pengolahan limbah di perusahaan tempat ia bekerja sudah sesuai dan tidak ada permasalahan. ”Dari hasilnya sudah bagus,” kata dia.
Perlu diketahui, PT Kimia Farma Tbk adalah anak usaha Bio Farma yang berbisnis di bidang farmasi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki 12 pabrik, 1.278 apotek, 451 klinik kesehatan, 75 laboratorium klinik, 10 optik, dan 3 klinik kecantikan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com