Kediri, Jurnal Jatim – Egg Roll Jawa atau biasa disebut opak gambir, salah satu jajanan tradisional yang masih tetap bertahan di tengah banyaknya jajanan modern yang sedang eksis di Kediri, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022).
Opak gambir yang terbuat dari tepung, gula, telur itu biasa dijadikan oleh-oleh maupun cemilan terlebih saat hari besar keagamaan.
Salah satu produsen opak gambir di Kedung Sentul, Kelurahan Bujel, Kota Kediri adalah Siti. Dalam proses pembuatannya, Siti masih mempertahankan cara tradisional. Adonan opak gambir dituang ke dalam cetakan yang ia buat lalu dibolak-balik agar matang merata.
Setelah adonan matang namun tidak boleh sampai keras, digulung secara manual menggunakan tangan. Uniknya, cara memasak pun masih menggunakan arang sehingga menambah sedap rasa dari opak gambir ini.
Selain rasanya enak, opak gambir itu juga sangat renyah. Setiap hari Siti dapat memproduksi kurang lebih 7 kg opak gambir, dimana produksinya dimulai waktu subuh hingga siang sekitar pukul 11.30 WIB. Harga jajanan juga terjangkau, 1 kg opak gambir dibanderol Rp40 ribu.
Bu Siti menjelaskan, opak gambir diproduksi sesuai dengan pesanan para pembeli. Mereka biasanya memesan dalam jumlah besar untuk dijual kembali, namun juga ada untuk cemilan sendiri.
Opak gambir buatannya itu juga sudah mulai dipesan orang untuk Hari Raya Idul Fitri mendatang. Sehingga pesanan itu sudah mulai dibuat sekarang mengingat jajanan itu tahan lama.
“Sudah ada yang pesan opak gambir untuk Idul Fitri. Pesanan yang masuk kalau ditotal kurang lebih 1 kuintal opak gambir, makanya ini mulai dibuat,” ujarnya.
Ketua Dekranasda Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar menuturkan UMKM opak gambir harus dieksplore karena mungkin banyak orang tidak tahu keberadaannya. Pemerintah harus ikut mendorong agar UMKM opak gambir itu tetap eksis dan tidak tergerus oleh zaman.
“Kita semua harus tahu dan juga harus peduli terhadap jajanan tradisional. Karena ini saya bilang salah satu warisan budaya yang perlu kita lestarikan, kalau bukan kita lalu siapa lagi,” katanya.
Ia menuturkan, UMKM yang memproduksi opak gambir di Kedul Sentul Kelurahan Bujel itu jumlahnya banyak. Menurut Ferry Silviana, Kedung Sentul bisa dijadikan kampung wisata edukasi opak gambir.
Bahkan proses pembuatannya dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sebagai muatan lokal. Para murid bisa berkunjung, melihat langsung proses pembuatan bahkan bisa mencoba langsung cara pembuatannya.
“Setelah selesai, nanti mereka juga bisa bawa oleh-oleh opak gambir ini, yang dibeli dari sini. Saya rasa itu akan menjadi sebuah wawasan, wacana baru yang sangat bagus untuk anak-anak,” ujarnya.
Ferry Silviana berpesan produk opak gambir milik Siti perlu sentuhan dari para anak muda untuk mengembangkannya. Terlebih perbaikan dari sisi kemasan untuk lebih dipercantik dan juga isinya juga bisa dibuat bervariasi.
“Anak-anak muda harus belajar buat jajanan ini atau kalau dari sisi keluarga harus ada yang mau mewarisi. Atau mungkin bisa buka kelas magang, jadi anak SMK bisa magang buat opak gambir ini,” pungkasnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.