Minat Baca Masyarakat Kota Kediri Menurun Akibat Pandemi COVID-19

Kediri, Jurnal COVID-19 memengaruhi minat baca masyarakat Kota Kediri, Jawa Timur, utamanya anak-anak yang minat bacanya menurun 10,4 persen akibat pandemi yang melandam hampir dua tahun ini.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, berdasarkan kajian indeks minat baca tahun 2019, minat baca masyarakat Kota Kediri tergolong dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 83,9 persen.

Namun, hasil survei indeks minat baca tahun 2020 saat pandemi menunjukkan penurunan yaitu sebesar 73,3 persen yang masuk dalam kategori tinggi. Depresiasi 10,6 persen menunjukkan pengaruh terhadap minat baca masyarakat.

“Dalam survei juga didapatkan data pada dimensi alternatif sebesar 86,7 persen (sangat tinggi) yang diketahui bahwa masyarakat lebih banyak menggunakan gadget sebagai alternatif sarana membaca,” katanya saat membuka webinar transformasi pustakawan dalam pingit pandemi di SD Plus Rahmat, Senin (4/10/2021).

Dikatakan dia, bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada semua sektor. Tidak hanya sektor kesehatan dan ekonomi, namun juga mengubah pola pembelajaran , maupun orang tua.

Dampak paling besar yang dirasakan para siswa yakni tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan terbatasnya waktu pembelajaran.

“Anak-anak kurang optimal dalam memanfaatkan waktu luangnya. Mereka lebih suka berinteraksi dengan gadget. Padahal mereka harusnya bisa berlama-lama menjelajahi dunia dengan membaca buku,” katanya.

Menurutnya, Pandemi COVID-19 juga membuat akses ke perpustakaan dibatasi. Padahal fungsinya sangat penting sebagai wahana pendidikan, penelitian, informasi dan rekreasi.

Untuk itu, perpustakaan harus adaptif, dimana gaya hidup masyarakat saat ini mulai berubah dan serba digital. Seperti halnya koran dan majalah yang banyak beralih ke media online, begitupun dengan buku.

Saat ini, kata Mas Abu sapaan akrabnya, banyak yang menyediakan layanan bacaan dengan format e-book seperti Wattpad, Libby, Google play books, dan lainnya.

Kota Kediri melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sudah memberikan layanan digital. Masyarakat bisa mengakses layanan perpustakaan daerah, menggunakan aplikasi e-pusda Kota Kediri yang bisa diunduh melalui smartphone,” jelasnya.

Pemerintah Kota Kediri pun mendukung penuh aktivitas taman baca yang diinisiasi masyarakat. Melalui Prodamas, memberikan kesempatan masing-masing RT untuk mengajukan usulan pengadaan sarana dan prasarana taman baca di lingkungan masing-masing.

“Saya juga mengajak orang tua, guru dan komunitas literasi untuk menggencarkan aktivitas membaca mulai dari lingkungan rumah. Sehingga membaca buku bisa menjadi suatu kebiasaan sehari-hari,” Mas Abu menutup.

 

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Azriel