Jombang, Jurnal Jatim – Banjir kembali melanda sejumlah daerah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang disebabkan karena luapan air sungai akibat guyuran hujan pada Kamis malam (1/4/2021).
Informasi yang diperoleh JurnalJatim, sebanyak 11 desa dari tiga kecamatan di Jombang dilaporkan terendam banjir. Yakni Desa Selorejo, Gondek dan Catakgayam, Kecamatan Mojowarno.
Kemudian Desa Balongsono, Kecamatan Sumobito. Serta Desa Kademangan, Kauman, Mancilan, Betek, Mojotrisno, Dukumojo serta Karobelah Kecamatan Mojoagung.
Anggota BPBD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Abdi Purwoko, mengatakan, banjir melanda sejumlah desa di tiga kecamatan setelah diguyur hujan deras.
Banjir cukup parah di Desa Kademangan dan merendam ratusan rumah warga. Sehingga, sebagian warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Ketinggian air bervariatif, mulai dari 50 sentimeter hingga 2 meter, dan rumah yang terdampak banjir, ada sekitar 656 rumah,” ujarnya, Kamis malam.
“Kalau untuk warga, sebagian sudah kita evakuasi ke balai Desa Kademangan dan sebagian lagi masih bertahan dirumahnya masing-masing,” lanjutnya.
Salah satu warga Kademangan, Medi, mengatakan, banjir mulai masuk ke pemukiman penduduk sekitar pukul 19.30 WIB. Setah itu, air dengan cepat menggenang rumah-rumah warga.
“Hujan terus mengguyur sejak sore, hingga malam hari. Akhirnya terjadi banjir seperti ini,” kata Medi ditemui di lokasi banjir.
Dia mengungkapkan, penyebab banjir karena sungai Pancir dan Catak Banteng tidak bisa menampung tingginya debit air yang datang dari hulu sungai sehingga meluber ke perkampungan.
“Air ini datangnya dari sungai Wonosalam dan sungai Kandangan Kediri. Jadi, kalau di Wonosalam dan Kandangan hujannya deras sekali, air sungai pasti meluber kesini,” ungkapnya.
Sementara itu, banjir di Desa Salorejo Kecamatan Mojowarno telah merendam Dusun Selorejo, Dusun Mojodadi, Dusun Mlaten, dan Dusun Ngepung. Pada Kamis (1/4/21) malam, ketinggian air mencapai dada orang dewasa.
Princes (25), warga Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno mengungkapkan banjir di desanya akibat luapan sungai yang berasal dari Wonosalam Jombang setelah beberapa jam diguyur hujan.
“Hujan dua sampai tiga jam membuat sungai di sini meluap hingga banjir. Apalagi dapat kabar kalau Wonosalam hujan sampai sore, pastinya Salorejo terendam karena air kiriman dari Wonosalam,” ungkapnya.
Princes mengatakan, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 19.30 dan ketinggian mencapai 1,5 meter lebih. Hingga kini, air masih menggenangi desanya.
Warga lain, Priyo Handoko, menyebut, di Desa Salorejo banjir paling parah Dusun Mojodadi RT 003, 004 dan 005. Genangan air setinggi dada orang dewasa atau sekitar 2 meter lebih.
Hingga saat ini, anggota BPBD, relawan, TNI dan Kepolisian setempat, terus melakukan penyisiran ke setiap rumah yang terendam banjir untuk dievakuasi ke balai desa menggunakan dua perahu milik BPBD Kabupaten Jombang.
Editor: Hafid