Jombang, Jurnal Jatim – Kakek Mulyono, (70), korban banjir di Kecamatan Bandar kedungmulyo, Jombang meninggal dunia setelah pulang dari tenda pengungsian di tanggul sungai Dusun Kedunggabus, Desa Bandarkedungmulyo.
Ketua RT 01 RW 13, Dusun Kedunggabus, Desa BandarKedungmulyo, Sunarto (53), mengungkapkan, almarhum sebelumnya mengungsi di tenda pengungsian tanggul sungai Kedunggabus.
“Sebelum meninggal, dia mengungsi di tenda dalam keadaan sakit,” kata pria yang membantu menyerangkab warga di underpass Desa Bandarkedungmulyo.
Di tenda pengungsian itu, sakit Mulyono bertambah parah, kemudian dia dibawa pulang ke rumah keluarganya yakni di rumah anaknya di Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo.
Berselang dua hari kemudian, Mulyono meninggal dunia dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Kedunggabus Desa Bandarkedungmulyo.
“Meninggal kemarin, Selasa (16/2/2021) setelah Maghrib dan dimakamkan Rabu (17/2/2021) pagi di TPU Kedunggabus,” kata pria yang menyebut dirinya sebagai RT Tegalan.
Warga yang mengantar jenazah Mulyono ke TPU tetap harus melewati underpass yang tergenang air setinggi pinggang orang dewasa. Sebab, hanya itulah jalan satu-satunya yang terdekat menuju TPU.
“Dan kalau lewat jalan lain itu lebih jauh, yang jaraknya sekitar 3 sampai 4 kilometer,” ucapnya.
Air merendam underpass sudah sekitar 13 hari sejak desa tersebut dilanda banjir karena jebolnya tanggul Avur Besuk dan Avur Brawijaya yang menyebabkan air sungai setempat meluap.
“Selama tujuh hari, warga sudah dua kali melewati underpass yang tergenang air untuk memakamkan warganya yang meninggal dunia,” pungkasnya.
Editor: Azriel