JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Desa Asemgede, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang adalah salah satu kampung dengan penduduk yang jumlahnya tidak banyak. Desa yang lokasinya berada berada di tengah hutan itu menyatakan siap menyambut menuju tatanan kehidupan baru atau new normal di tengah pandemi COVID-19.
“Selama pandemi COVID-19, kami tim relawan Desa Asemgede sudah siap siaga bahkan sampai diterapkan new normal kami masih siap siaga. Istilahnya kami para tim relawan tetap jaga di posko dan tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu melaksanakan physical distancing dan porotokol kesehatan,” kata Lastinah, Kepala Desa Asemgede.
Atas kesiapan menghadapi era kenormalan baru, desa yang letaknya di Jombang bagian utara dengan perbatasan Kabupaten Lamongan dan Mojokerto itu dikukuhkan sebagai kampung tangguh semeru sekaligus kawasan hutan tangguh. Peresmian kampung tangguh oleh Forpimda Kabupaten setempat.
Masyarakat penuh kebersamaan
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menuturkan, masyarakat di desa hutan itu jumlah penduduknya 900 orang terdiri dari 4 RT dan 2 RW serta 290 KK (Kepala Keluarga). Mata pencaharian mayoritas sebagai petani.
“Masyarakat di sini kebersamaan, kerukunan sangat tinggi dan merupakan petani di hutan yang kerjasama dengan perhutani,” tuturnya dalam peresmian Kampung Tangguh Desa Asem Gede, Rabu (8/7/2020).
“Sangat menggembirakan, karena olahan-olaham dari pertanian baik dari ubi, ketela, dari tales kemudian ada bangkong yang belum populer, tapi di sini sudah bisa mengolah semua dengan olah-olahan dengan memproduksi sendiri, sehingga itu bisa menghasilkan untuk peningkatan ekonomi warga sini,” sambungnya.
23 kampung tangguh diresmikan
Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho menambahkan, sudah ada 23 kampung tangguh semeru yang diresmikan. Jumlah itu, masih ada kurang lebih 40 lagi dan tinggal menunggu pemberitahuan dari desa lainnya.
“Ini untuk menggugah semangatnya warga sini. Saat ini lagi berkembangnya COVID-19. Jadi saat ini mereka diharapkan bisa menjaga diri dan kampungnya dari wabah COVID-19 dengan disiplin protokol kesehatan, tangguh dalam ekonomi, serta keamanan,” ujar Kapolres yang hadir bersama Kasatresnarkoba AKP Moch Mukid dan pejabat utama beserta anggota.
Dari segi ekonomi, kata Agung Setyo Nugroho, di desa Asemgede ada inovasi makanan yang akan dipasarkan di desanya untuk membantu perekonomian desa. Dengan begitu desa bisa menjadi mandiri. Kemudian, dalam bidang keamanan dengan membentuk chek point untuk masyarakat yang keluar dan masuk dilakukan protokol kesehatan
“Kemudian tangguh dalam kesehatan yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan yang ada agar terhindar dari penularan virus corono,” ujarnya.
Tiga item pembentukan kampung tangguh
Menurut Agung, tiga item harus dipenuhi suatu desa dalam kampung tangguh semeru dari program Kapolda Jatim. Yakni terjaga kampungnya dari hal kesehatannya, ekonominya dan keamannya.
Alumni akademi kepolisian (Akpol) tahun 2002 itu berharap, dengan terbentuknya kampung tangguh semeru dan kawasan hutan tangguh itu, masayarakat menjadi sadar bahwa kesrhatan itu penting.
“Harapannya, bukan hari ini saja, tapi ditindaklanjuti sampai selesai COVID-19 dan kalau bisa bersinambungan dan didampingi oleh Polsek dan koramil,” jelasnya.
Editor: Hafid