Sehari, Dua Warga Jombang Tewas Tersambar Petir

JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Hujan disertai petir terjadi di tengah Jombang dalam situasi darurat virus (). Dua orang kabupaten setempat dilaporkan tewas akibat tersambar petir, Minggu (5/4/2020). Kedua telah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing.

Berdasarkan data yang diperoleh Jurnaljatim.com dari kepolisian, korban adalah Tarmijan (51), seorang petani, warga Dusun Sedah, Desa Japanan, Kamatan Mojowarno, dan berikutnya Anang Djuwaheni (35), warga Jalan Bali, Kelurahan Jombatan, Jombang.

Kedua korban yang tewas tersambar petir lokasi kejadiannya berbeda, dengan selisih waktu sekitar satu jam. Tarmijan bernasib nahas sekitar jam 13.30 Wib, sedangkan kejadian yang dialami Anang Djuwaheni jam 14.30 Wib.

Tarmijan Naik Motor Tersambar Petir

Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menjelaskan, peristiwa nahas dialami Tarmijan di di jalan Dusun Kedungbader, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno. Saat itu ia naik motor perjalanan pulang dari mencari jerami dari dusun Gembrong, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno. Namun dalam perjalanan tiba-tiba petir menyambar Tarmijan.

“Dari keterangan saksi, pada saat masih mengendarai sepeda motor, korban terkena sambaran petir dan langsung terjatuh dan meninggal,” ujar Yogas.

Pencari rumput tergeletak di bawah pohon

Sementara itu, Anang tewas ketika sedang sedang mencari rumput di kapling C RT 005 /RW 009, Kelurahan Jombatan. Saat hujan turu, Anang tidak berteduh, dan tetap melanjutkan aktivitasnya mencari rumput yang tidak jauh dari rumahnya.

Tidak lama kemudian, Sujarwan (48) mendengar bunyi petir tepat disamping rumahnya seperti menyambar sesuatu. Setelah dilihat, ternyata korban Anang sudah tergeletak terlentang di kapling kosong.

“Korban tergeletak di dekat pohon jati dalam keadaan dan pohon jati yang berada disamping korban dalam keadaan pecah atau terbelah,” kata Kapolsek Jombang, AKP Moch Wilono dihubungi Jurnaljatim.com.

Keluarga menerima sebagai

Petugas dari dan tim inafis Jombang melakukan dan visum luar. Dari hasil pemeriksaan luar di tubuh Tarmijan dan Anang, tidak diketemukan tanda kekerasan. Kedua korban murni meninggal karena tersambar petir.

Masing masing dari keluarga korban menerima kemarin korban dan menyadari kejadian tersebut merupakan musibah. Keluarga juga membuat permohonan agar mayat korban hanya di visum luar dan tidak di outopsi.


Editor: Hafid