Mengintip Aditya, Kreator Game Facebook Jombang Penghasilan Puluhan Juta Per bulan

JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Pemuda bernama Muhamad Aditya, asal , , berhasil mendapat puluhan juta rupiah dari pekerjaanya menjadi di facebok. Pemuda berusia 25 tahun itu telah dikontrak oleh pihak Facebook gaming menjadi partner (mitra kerja) kreator game dengan gaji kisaran Rp 50 hingga Rp 60 juta per bulan.

Untuk sekedar di ketahui, Facebook kreator gaming merupakan suatu aktivitas bermain game secara live streaming di facebook. Tidak semua orang bisa menjadi kreator game facebook, karena ada tahapan yang dilalui, diantaranya tes live streaming.

Sebagaimana penuturan Muhamad Aditya saat di temui di rumahnya, 19 Oktober 2019 pekan lalu. Aditya setiap hari berada di sebuah ruangan khusus di rumah lantai dua, di Jalan Jayabaya No 17, Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Jombang.

Di dalam ruangan itu, terdapat 1 perangkat komputer khusus dilengkapi alat bantu komunikasi yakni microphone dan webcame atau web sebagai interaksi nyata dengan dan pemain game lainnya.

“Ya di ruangan ini saya bekerja di depan komputer. Setiap hari menghabiskan waktu live streaming antara 2 sampai 4 jam,” kata Aditya sembari menunjukkan ruangan tersebut.

FOTO: Facebook Gaming Creator Summit di Filiphina. (Dok. Istimewa)

Aditya menuturkan, ia menjadi partner facebook kreator gaming sejak tahun 2018 lalu hingga sekarang ini atau lebih tepatnya sudah berjalan satu tahun. Sebelum menjadi partner Facebook kreator gaming, ia memang mempunyai kesukaan bermain game. Bahkan, saat di sekolah sering mengikuti even game bersama tim-nya dan menjadi juara.

Dari hobinya bermain game, ia mencoba mencari peruntungan penghasilan melalui online. Ia melakuk live streaming atau siaran langsung di game Eropa, namun upaya itu gagal dan tidak menghasilkan uang. Berlanjut masuk ke sistem game donasi, namun juga belum berhasil.

pasangan dari Soehartono dan Soemarlin ini lalu mencoba mencari pundi-pundi rupiah dengan sebagai pemain yang menyewakan jasanya untuk menaikkan peringkat atau level akun game pemain lain yang biasanya disebut joki game. Dari situ, ia mulai mendapat penghasilan yang lumayan banyak.

“Saat itu belum masuk facebook creator gaming, saya menjadi joki game dan pengasilannya lumayan. Sekali maim bisa dapat Rp 400 hingga Rp 500 ribu,” kata dia ditemui di rumahnya, Sabtu (26/10).

Setelah menjadi Joki Game, pada September 2019, pihak Facebook meluncurkan program baru yang tidak hanya saja, yakni facebook gaming. Saat itu, kata dia, Facebook mencari partner untuk main game sambil live dan berinteraksi dengan orang lain atau disebut Streamer.

“Nama alamat situs fb.gg, cuman di Indonesia belum di rilis, tapi di udah di rilis. Kalau untuk sekarang' aplikasinya masih jadi satu dengan fb,” kata dia.

“Saya dapat info dari teman kalau FB lagi cari streamer. Tiba tiba saya dihubungi melalu fanspage messenger. Saya bilang lihat-lihat dulu. Kemudian setelah ngobrol banyak lalu tes live streaming. Karena semua yang masuk harus melalui tes,” sambungnya.

FOTO: Muhamad Aditya bersama creator facebook gaming lainnya saat berada di Filiphina. (Dok. Istimewa)

Saat live itu, lanjut dia, ada yang melihat sendiri ada yang mengecek data dan sebagainya. Setelah lolos dan masuk, ia pun menjadi partner dan kontrak dengan pihak facebook gaming.

“Kontrak itu, diantaranya pembutan video kreator game original, live streaming selama 80 jam per bulan. Ada target viewers atau penoton video juga, jadi tidak asal live. Kalau saya biasanya live streaming 3 sampai 4 jam per hari,” ujar pria dua bersaudara ini.

Terkait dengan gaji yang didapatnya, ia tidak menyebut secara gamblang. Ia mengungkapkan, menjadi kreator facebook gaming itu ada tingkatan-tingkatan atau biasanya disebut Tierra. Mulai dari Tierra 1 hinga 4 dengan gaji mulai Rp 15 juta hingga Rp 100 juta. Ia mengaku saat ini berada di tingkatan tierra 3, dengan gaji kisaran Rp 60 juta per bulan.

“Kalau saya sekarang tierra 3, untuk gaji ya kisaran segitulah,” tandas dia.

Untuk di Jawa timur, sambung Aditya, saat ini baru ada dua orang yang berada di tinkatan tierra 3, termasuk dirinya. Kontrak dengan pihak managemen facebook gaming, kata dia, terus diperbarui dan bisa sewaktu-waktu pihak managemen memutus kontrak jika terdapat kesalahan-kesalahan. Diantaranya, memanipulasi data live streaming dan lainnya.

“Sudah banyak yang diputus, padahal baru dua bulan kontraknya,” ucapnya.

Selama menjadi partner creator facebook gaming, ia sudah menjelajah Negara lain, yakni di Filipina dan beberapa hari kedepan akan ke Thailand. Selain mengikuti sejumlah even dari pihak facebook, kegiatan seperti itu juga melakukan pertemuan dengan vendor atau penjual yang memperkenalkan game barunya.

“Sebentar lagi akan ada even di Thailand dan dibiayai oleh pihak managemen. Tetapi yang dibiayai hanya tertentu dan tidak semua,” ujarnya sembari mengatakan jika dirinya dibiayai.

Ia menambahkan, diriya selama ini hanya melihat para permain game bermain bukan ke live streamer, tapi untuk jadi pro payer. Yakni, bermain yang hanya bertujuan bagaimana caranya bisa menang dapat uang di game. Menurtnya itu sangat susah. Ia menyarankan untuk merubah pola itu dan bisa berpindah ke jual beli ID game, menjadi Joki game maupun bisa jadi live streamer.

“Ya saran saya bermain game yang positif saja dan jangan terlalu ambisi dan emosi. Banyak peluang, mulai dari jual beli game, Joki, live streamer, bisa menghasilkan uang,” pungkasnya.

Sementara itu, Soemarlin ibu dari Aditya, awalnya tidak menyangka jika hobi dari anaknya bisa menjadi penghasilan yang cukup fantastis.

“Dulu waktu sekolah sering saya marahi, kok main game saja. Khawatir dengan kegiatan belajarnya dan interaksi dengan lingkungannya,” kata Soemarlin didampingin suaminya Soehartono.

Meski telah menuai keberhasilan, baik Soehartono maupun Soemarlin tidak mengharap apapun dari anaknya tersebut. Ia hanya berpesan kepada anak pertamanya tersebut untuk menjadi gamers atau pemain game yang baik, dan jujur.

“Hasilnya yang dinikmati dia sendiri, kami sebagai orang tua mendoakan yang terbaik buat anak. Agar menanaman nilai kejujuran dan untuk tidak lupa untuk bersodaqoh dari hasil rejekinya,” kata Soehartono.


Editor: Hafid