Jombang, Jurnaljatim.com
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jombang akan menggelar diskusi bersama tiga kandidat bacabup/bacawabup Jombang pada Selasa (6/2/2018) lusa. Ketiga kandidat itu yakni pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah, pasangan Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Muchtar, dan Syafiin MH- Khoirul Anam.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jombang akan menggelar diskusi bersama tiga kandidat bacabup/bacawabup Jombang pada Selasa (6/2/2018) lusa. Ketiga kandidat itu yakni pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah, pasangan Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Muchtar, dan Syafiin MH- Khoirul Anam.
Pada diskusi itu, para kandidat diminta untuk menyampaikan ide dan gagasanya dalam merajut dan membangun kota santri ini sesuai ekpestasi masyarakat hingga lima tahun mendatang.
Sesuai rencana, diskusi itu akan mengupas gagasan para kandidat bagaimana masa depan warga Jombang dalam 5 tahun mendatang, apakah sebuah janji program realistis atau hanya sekedar janji dan pemanis bibir untuk merebut hari masyarakat?
“Tahun 2018, masyarakat Jombang akan memilih kepala daerah baru. Publik (warga Jombang) ingin tau gagasan dari kandidat yang dinilai mampu memimpin kota santri ini,” ujar Ketua Umum HMI Cabang Jombang Mundzir dalam keterangannya, Minggu (4/2/2018).
“Keterbukaan ini tentu disambut secara positif terutama bagi para kandidat. Artinya, setiap kandidat dapat mengidentifikasi karakter pemimpin yang dibutuhkan masyarakat kota santri saat ini,” sambungnya.
Dia menjelaskan, dari latar tersebut, HMI Cabang menyelenggarakan diskusi publik dengan narasumber para kandidat bupati dan wakilnya. Tema yang diangkat yakni “Jombang Memilih Pemimpin Aman dan Solutif”
“Dari diskusi panel ini nantinya para kandidat bupati dan wakilnya akan menyampaikan visi misinya. Lebih dari itu, kandidat juga dapat merumuskan platform program yang menjawab kebutuhan masyarakat Jombang,” ujarnya.
Nantinya, lanjut dia, ada lima harapan masyarakat Jombang kepada pemimpin Jombang periode 2018-2023, yaitu pemberantasan korupsi, kualitas pendidikan yang baik, terentasnya masalah kemiskinan, perbaikan dan pengembangan infrastruktur serta reformasi birokrasi.
Acara diskusi publik di Auditorium FIK Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan, Jombang itu akan dihadiri 500 undangan yang terdiri dari kader HMI, Ormas, BEM, Osis, Pimpinanan Sekolah/Pesantren dan Para Tokoh masyarakat di Jombang. (Yua/jur)
No tags for this post.
Komentar