Nganjuk, Jurnaljatim.com
Warga Desa Bagor kulon, Rt 03/01, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk bernama Askinatun ditemukan tewas usai tertabrak kereta api 44 Bima jurusan Jakarta-Surabaya di perlintasan KA km 120 patok 1, Desa Bagor kulon, Kecamatan Bagor, Nganjuk, Jawa Timur. Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya tertabrak kereta karena depresi penyakitnya.
Warga Desa Bagor kulon, Rt 03/01, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk bernama Askinatun ditemukan tewas usai tertabrak kereta api 44 Bima jurusan Jakarta-Surabaya di perlintasan KA km 120 patok 1, Desa Bagor kulon, Kecamatan Bagor, Nganjuk, Jawa Timur. Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya tertabrak kereta karena depresi penyakitnya.
Mayat korban ditemukan mengenaskan dengan tubuhnya hancur. Awalnya, kereta berjalan dr barat Jakarta ke timur menuju Surabaya dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi kejadian, masinis melihat ada korban sedang terlentang/tidur di perlintasan kereta api.
“Masinis beberapa kali memberikan isarat klakson tetapi tidak diindahkan oleh korban, karena jarak terlalu dekat kemudian korban tertabrak dan meninggal di lokasi kejadian,” kata Paur Humas Polres Nganjuk, Ipda Trubus.
Setelah itu, masinis kereta api Bima berhenti di stasiun Nganjuk dan memberitahukan kejadian tersebut. Selanjutnya pihak stasiun Nganjuk menghubungi stasiun bagor dan kejadian tersebut dilaporkan ke polsek bagor.
Ia mengungkapkan, petugas langsung menuju lokasi kejadian untuk menggelar olah TKP. Menurut keterangan sejumlah saksi, korban sudah dua sekitar minggu mengalami depresi karena penyakit hipertansy yang tidak kunjung sembuh.
“Diitemukan juga surat wasiat dari korban yang isinya korban berpamitan meninggalkan rumah,” tandas Ipda Trubus. (ter/jur)
No tags for this post.
Komentar