Jombang, Jurnal Jatim – Polisi menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 di Jombang selama 14 hari untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat.
Kasus laka lantas di kota santri ini memang cukup tinggi. Unitgakkum mencatat selama dua pekan ini telah terjadi 41 kecelakaan di jalan raya.
Dari jumlah kejadian itu, 86 orang korban luka ringan, luka berat 4 orang dan 2 orang meninggal dunia dan jumlah kerugian materi mencapai Rp88.750.000
Wakapolres Jombang Kompol Christian Bagus Yulianto mengatakan Operasi Zebra Semeru 2025 digelar mulai 17-30 November. Tujuannya adalah untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas,” kata Kompol Christian Bagus Yulianto kepada wartawan usai apel gelar pasukan di Mapolres, Senin (17/11/2025).
Ia mengatakan 8 sasaran pelanggaran skala prioritas dalam operasi itu. Menggunakan Handphone saat mengemudikan kendaraan, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari 1 orang, pengendara motor tidak menggunakan helm SNI, dan pengemudi roda 4 tidak menggunakan sefety belt.
Kemudian, pengemudi dalam pengaruh alkohol, berkendara melawan arus, melebihi batas kecepatan, serta kendaraan over loading dan over dimension (ODOL).
Kasatlantas Polres Jombang IPTU Rita Puspitasari menambahkan dalam operasi zebra Semeru ini menerapkan 40 persen preemtif, 40 persen preventif dan 20 persen represif dengan mengutamakan tilang secara ETLE.
“Jika ada pelanggaran yang mengakibatkan fatalitas laka lantas, maka akan menilang secara manual,” katanya menambahkan.
Rita kembali menegaskan bahwa salah satu tujuan operasi ini adalah untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas, juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
“Jadi, kami mengimbau semua masyarakat untuk tertib berlalulintas demi keselamatan bersama di jalan raya,” imbau Rita.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com
