Terjadi 78 Bencana di Jatim Selama Januari-Februari, Sebanyak 2.155 Rumah Rusak

Surabaya, Jurnal  – Selama 1 Januari hingga 28 Februari 2024 ada 78 bencana terjadi di Jawa Timur (Jatim). Jumlah tersebut berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto menjelaskan dari 78 bencana itu ada 2.155 unit .

“Sebanyak 15.129 Kepala Keluarga terdampak, 4 jiwa meninggal dan 29 orang luka-luka,” ujar Gatot dikutip dari laman Kominfo Jatim, Kamis (29/2/2024)

Ia mengatakan, bencana di Jatim masih didominasi bencana hidrometeorologi. Angin kencang menjadi urutan pertama, disusul banjir dan angin puting beliung.

“Dari 78 bencana yang terjadi terdiri dari 47 angin kencang, 25 banjir, 3 angin puting beliung, 2 , dan 1 lainnya,” katanya.

Gatot mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Menurutnya sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim dan mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi ini di antaranya hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung. Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya meminta kepada untuk berhati-hati saat berkegiatan di luar rumah.

“Kami meminta kepada warga masyarakat untuk tetap berhati-hati apabila berteduh saat hujan atau angin puting beliung, tolong dipastikan tempat berteduhnya itu aman. Jangan sampai pohon tempat kita berteduh itu akhirnya patah dan menimpa kita sendiri,” imbaunya.

Demikian juga untuk wilayah-wilayah yang sudah menjadi jalur langganan angin puting beliung. Di antaranya di wilayah , khususnya di Tarik sudah beberapa kali terjadi angin puting beliung.

Kemudian, Caruban dan Nganjuk lokasinya yang sering terjadi angin puting beliung. Pihaknya meminta warga setempat untuk tetap waspada.

Hal itu lantaran sewaktu-waktu angin puting beliung bisa kembali lewat jalur tersebut dan biasanya berulang. Untuk itu masyarakat bisa mengantisipasi, yakni dengan memperbaiki rangka kayu atap rumah atau genteng yang sudah rusak dan rapuh.

“Melihat kejadian angin kencang di Kecamatan Prambon Sidoarjo, banyak reng atau rangka kayu atap rumah yang sudah rapuh dan lepas. Lebih baik diganti dengan yang baru. Untuk beberapa genteng yang sudah diganti dengan atap galvalum, bagusnya dipaku dengan kuncian, sehingga tidak terlepas,” imbaunya lagi.

Gatot melanjutkan, wilayah yang sudah menjadi langganan banjir, di antaranya Kecamatan Beji dan Kecamatan Kraton, Pasuruan; Sampang, Gresik dan .

Pihaknya mengimbau masyarakat lebih prepare apabila meninggalkan rumah. Barang-barang disimpan dan diletakkan di tempat yang aman dari banjir. Serta, mengantipasi agar tidak terjadi korsleting listrik, agar listriknya dipadamkan pada saat meninggalkan rumah.

“Sewaktu-waktu kalau tidak ada orang di rumah dan banjir datang secara tiba-tiba, paling tidak barang-barang tersebut sudah ada di posisi yang aman,” katanya.

Untuk wilayah yang sering longsor, yakni , Gatot mengungkapkan hal itu menjadi prioritas. Serta menjadi perhatian apabila sudah terjadi hujan lebat.

“Kami mengimbau untuk diantisipasi jangan sampai kita teledor dan tertimpa oleh barang-barang yang jatuh tersebut. Baik itu tanah longsor atau pun angin puting beliung,” pungkas Gatot.

Dapatkan update berita menarik hanya di .com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.