Jika Diminta jadi Kepala Otorita IKN, Ini Respons Ridwan Kamil di Jombang

Jombang, Jurnal Jatim– Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan mempertimbangkan secara matang jika diminta menjadi kepala otorita ibu kota negara (IKN). Hal itu disampaian Ridwan Kamil saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (22/1/2022).

“(Kalau diminta) Ya tentu harus dipertimbangkan matang-matang karena posisi saya kan masih Gubernur Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.

Sebagaimana pernyataan Presiden Joko Widodo yang membocorkan salah satu kriteria kepala otorita ibu kota negara (IKN) bernama Nusantara adalah sosok berpengalaman latar belakang arsitek. Nah, latar belakang itu sangat dimiliki oleh Ridwal Kamil.

Karya arsitektur Ridwan Kamil tersebar di Indonesia hingga benua Asia bahkan benua Eropa. Meski begitu, Ridwan Kamil mengaku belum ada komunikasi dengan Presiden Jokowi terkait dengan IKN.

Jadi, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengaku belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait masalah tersebut.

“Sya belum ada komunikasi, kalau saya Jawab nanti salah kan malu. Kan arsitek yang lainnya ada Bu Risma, ada Wali Kota Makassar,” katanya.

“Jadi saya belum bisa berkomentar terlalu jauh, kita berdasarkan fakta saja. Faktanya belum ada komunikasi yang bisa saya sampaikan,” sambungnya.

Meski banyak karya Ridwan Kamil dimana-mana, ia seperti tidak mau membanggakan diri. Ia menyebut, hidup itu harus berkarya.

“Jadi pemimpin itu kan tidak hanya seremoni. Harus ada masyarakat yang bahagia, infrastrukturnya membaik, sunatullah nya harusnya begitu, ini kan ajaran dari Nahdlatul ulama juga kan. Mencintai sebagian dari keimanan , mencintai kebangsaan dan lain sebagainya,” katanya.

“Jadi kita tunggu aja pak Jokowi mengumumkannya tapi saya gak mau salah tanggap,” lanjutnya.

Ia menambahkan, kedatangannya ke Ponpes Tebuireng juga berkaitan dengan hubungan kerjasama antara Pemprov Jabar dan Jatim di bidang perdagangan dan UMKM.

Di Makam kompleks Tebuireng, Ridwan Kamil melakukan tabur bunga di makam KH Hasyim Asy’ari, Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan makam Gus Solah. Tepat di makam Gus Solah, ia menyempatkan berdoa lagi tanpa ada yang mendampingi.

Ia mengaku tersentuh hatinya saat bersimpuh di makam Gus Solah. Pasalnya, ia merasa menyesal tidak bisa hadir saat pemakaman adik kandung Gus Dur tersebut.

“Ada hubungan pribadi dengan Gus Solahidin Wahid. Karena waktu dulu saya ada niat maksud (Gus Solah) datang ke Bandung, mendoakan. Jadi barusan rada terharu, karena gak sempet hadir takziah saat pemakamannya,” katanya.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Hafid