Nganjuk, IDN Times – Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur menemukan satu orang korban jiwa, Rabu (17/2/2021)
Kasi Kedaruratan BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno membenarkan ditemukannya satu korban pada pencarian hari ke empat ini. Korban yang dievakuasi berjenis kelamin laki-laki, dewasa.
“Betul, hari ini ditemukan satu korban. Jenazah korban sudah teridentifikasi atas nama Muryanto (55),” kata Satriyo melalui WhatsApp.
Jenazah Muryanto sebelumnya sempat dilaporkan telah ditemukan pada Selasa (16/2/2021). Namun, terdapat kesalahan input data bahwa saat itu yang ditemukan adalah jenazah Yono, warga Madippuro.
Berdasar data yang didapat, Muryanto tercatat sebagai warga Desa Candirejo, RT 01 RW 01, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jatim.
Dengan demikian, total 13 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dan tersisa masih ada 6 warga yang hilang diduga tertimbun tanah longsor.
“Diduga masih ada enam orang yang belum ditemukan dan tertimbun tanah. Mohon doanya semoga segera ditemukan,” kata Satriyo.
Proses evakuasi para korban dilakukan penerapan protokol kesehatan ketat. Setiap setelah menemukan jenazah, lalu mengangkatnya ke ambulans, seluruh personel dan relawan diwajibkan untuk disemprot disinfektan.
Selain itu, sarung tangan juga harus diganti dan menggunakan cairan pembersih tangan, serta tidak diperbolehkan untuk melepas masker.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu (14/2/2021). Tebing di dusun itu longsor setelah diguyur hujan sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Bencana alam itu mengakibatkan 18 orang luka-luka; 21 orang dilaporkan hilang, dua selamat dan 13 ditemukan meninggal serta 6 orang masih dalam pencarian.
Selain itu, dilaporkan 11 rumah dan 1 warung rusak terkena longsor dengan jumlah 61 KK dan 186 orang terdampak. Saat ini, jumlah pengungsi yang ditampung ada 98 orang.
Editor: Azriel