Serah Terima Jabatan, Gubernur Khofifah Paparkan Visi Dan Misi Untuk Jatim

Surabaya, JurnalJatim.com – Gubernur Jawa Timur, , memaparkan visi dan misi untuk di hadapan Pimpinan dan Anggota DPRD Jatim. Adapun visi yang diangkat yakni “Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur yang Adil, Sejahtera, Unggul dan Berakhlak dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Partisipatoris Inklusif melalui Kerja Bersama dan Semangat Gotong Royong”.

Pemaparan tersebut disampaikannya saat melakukan (Sertijab) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Masa Jabatan 2019-2024 dan Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Penyampaian Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Masa Jabatan 2019-2024 di Gedung DPRD Jatim, Indrapura Surabaya, Senin (18/2/2019).

Menurut Khofifah, demikian dirinya disapa, apabila visi tersebut dibedah, maka terdapat dua elemen penting, yaitu cita-cita terwujudnya keadilan, kesejahteraan, keunggulan dan akhlak mulia pada masyarakat Jatim. Selain itu, yakni terwujudnya sebuah kolaborasi besar antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai cita-cita dengan mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia yang akan membawa masyarakat mampu mengatasi tantangan dan keterbatasan.

“Dalam visi kita itu ada adil, sejahtera, maka di dalamnya ada keadilan akses seperti yang disampaikan dalam visi misi. Keadilan akses di dalamnya ada konektivitas atau keterhubungan terutama untuk wilayah selatan atau pesisir, daerah pulau-pulau,” jelasnya.

Sedangkan untuk misi yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang, lanjutnya, terdapat tujuh misi. Antara lain keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antar kelompok, antar sektor maupun antar wilayah. Termasuk terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial dengan memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Jawa Timur yang meliputi jaminan , jaminan pendidikan serta membangun kedaulatan pangan.

“Termasuk kemudahan akses terhadap lapangan pekerjaan dan keterhubungan wilayah,” ujarnya.

Selain itu, menurut juga terdapat tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka dan partisipatoris. Lalu, memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinekaan, dan pembangunan yang berwawasan lingkungan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, ruang sosial, ruang ekonomi dan ruang budaya.

Nawa Bhakti Satya Muliakan Masyarakat Jatim

Guna mendukung visi dan misi yang dijalankan, Gubernur Khofifah bersama Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menajamkannya lewat Nawa Bhakti Satya atau sembilan bakti. Nawa Bhakti Satya ini untuk memuliakan masyarakat Jatim.

“Hari ini kita menyampaikan visi misi. Kita ingin menyampaikan visi misi itu kan di breakdown dalam Nawa Bhakti Satya. Pasti ini banyak hal yang harus dikomunikasikan dan disinkronisasikan dengan draft pada kerangka teknokratiknya pemprov,” ujar Gubernur yang beberapa hari lalu dilantik Joko Widodo ini.

Khofifah menjelaskan, sembilan bakti atau pengabdian ini diarahkan kepada terwujudnya Jatim yang mulia di mata dunia melalui pembangunan daya saing multi-sektoral dan multi-dimensi secara konteks global. Termasuk mulia di mata rakyat dengan hadirnya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat secara adil dan merata.

“Serta mulia di mata Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dengan membangun masyarakat yang berikhtiar dan hidup di jalan yang penuh barokah berlandaskan iman dan takwa,” lanjutnya.

Selain itu, Nawa Bhakti Satya juga menjadi sebuah landasan pengabdian kedepan. Dalam merealisasikan bhakti tersebut maka Gubernur Khofifah akan konsisten terhadap tatanan administratif yang telah dipaparkan, yaitu mengoptimalkan peran pemerintah provinsi baik sebagai pusat dan daerah, pelaksana urusan kewenangan provinsi, serta mendorong pelaksanaan urusan kewenangan kabupaten dan kota

Sedangkan dalam penerapan Nawa Bhakti Satya, pihaknya telah merumuskannya menjadi Bhakti Jatim Sejahtera, Bhakti Jatim Sehat dan Cerdas, Bhakti Jatim Kerja, Bhakti Jatim Akses, Bhakti Jatim Agro, Bhakti Jatim Berkah, Bhakti Jatim Berdaya, Bhakti Jatim Amanah, dan Bhakti Jatim Harmoni.

Gubernur Khofifah mencontohkan, untuk Bhakti Jatim Sejahtera merupakan sebuah pengabdian mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang terentaskan dari masalah demi tercapainya keadilan dan kesejahteraan sosial.
Salah satu program unggulannya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) Plus. Dimana program tersebut merupakan program pemerintah pusat yang berpotensi memberi dampak yang lebih luas dan signifikan.

Jatim Jadi Satu-satunya Provinsi Ada Bakorwil

Pada kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan bahwa Jatim menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang masih diijinkan Mendagri untuk tetap ada Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).

Dimana tujuannya yakni untuk pendekatan pembangunan kewilayahan. Pendekatan teraebut menjadi penting untuk bisa mengukur keadilan akses dan layanan. Karena itu, penguatan Bakorwil dinilai sangat penting.

“Misalkan untuk mendekatkan layanan UKM dan IKM, mereka butuh ijin ke POM lebih cepat dan terukur. Kalau ke Surabaya, misalkan dari Pacitan yang ujung, Jember ujung, Sumenep Kepulauan menjadi jauh. Kita ingin itu didekatkan, maka Bakorwil menjadi penting,” pungkasnya.

Dikatakan, penguatan peran Bakorwil menjadi salah satu kunci utama yang diiringi dengan peningkatan interaksi antara pimpinan daerah di tingkat provinsi dengan di tingkat kabupaten/kota pada tatanan Bakorwil sebagai upaya penguatan sinergi intra-sub wilayah.

Sebelum penyampaian visi misi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak melaksanakan Sertijab. Proses sertijab dilakukan dengan penandatangan yang dilakukan Pakde Karwo selaku Gubernur Jatim Periode 2014-2019, Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim Periode 2019-2024, dan Dirjen Otda Kemendagri RI Soemarsono yang disaksikan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar. Selanjutnya Pakde Karwo menyerahkan memori jabatan kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa.(*)


Sumber : Jatimprov

Editor: Z. Arifin