Lamongan, Jurnal Jatim – Sebanyak 128.886 anak di Lamongan usia 0-8 tahun kurang satu hari akan mengikuti Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran kedua pada 19 Februari mendatang. Data itu sesuai dengan putaran pertama.
Pemberian imunisasi digelar serentak di Lamongan melalui dua putaran yakni 15 sampai 21 Januari 2024 pada putaran pertama, serta 19 – 25 Februari 2024 pada putaran kedua.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan dr. Moh. Chaidir Annas menambahkan, layanan imunisasi Sub PIN Polio dapat akses di pos kesehatan yang tersebar di 1.749 posyandu, 1.217 PAUD, dan 1.175 SD/MI.
“Target minimal 95 persen merata hingga sub terkecil desa yakni dusun, dengan sasaran tersebut tercapai gerakan antisipasi polio,” katanya.
Berdasar data Dinas Kesehatan Lamongan, hingga November, capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) anak usia 0-1 tahun kurang satu hari, mencapai 89,47 persen atau 13.600 anak dengan sasaran sebanyak 15.201.
Meski demikian, dr. Annas menyebut imunisasi jenis vaksin nOPV tipe 2 berbeda dengan vaksin sebelumnya. Sehingga meskipun telah memperoleh imunisasi lengkap anak-anak diharapkan tetap mengikuti dan mendapatkan imunisasi Sub PIN Polio.
“Ini berbeda dengan yang sebelumnya dan tidak memandang vaksin polio sebelumnya. Artinya walaupun vaksin polio lengkap tetap dilaksanakan pemberian vaksin, walaupun juga hari ini mendapatkan jadwal vaksin rutin,” ujarnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka Pencanangan Sub PIN Polio di Pendopo Kecamatan Tikung, Senin (15/1/2024) lalu mengungkapkan pemberian imunisasi pada anak itu mengantisipasi penyebaran polio yang kini sudah ada di daerah lain.
“Kasus polio ini sudah ada di Pamekasan, ini langkah kita semua yang dilakukan serentak Sub PIN Polio. Kenapa demikian, Polio ini penyakit menular dan tidak bisa di obati, begitu bahanyanya apabila ini menjadi wabah,” katanya.
Berlangsungnya Sub PIN Polio, Yuhronur berharap orang tua dan tenaga pendidik menyosialisasikan agar terciptanya mobilitas vaksin secara merata di masyarakat.
“Jangan sampai ada yg tertinggal, khususnya para orang tua, bapak ibu guru, yang mempunyai anak usia 0-8 tahun kurang satu hari,” kata Yuhronur Efendi yang akrab dipanggil Pak YES.
“Mengingat kita akan menuju Indoensia emas tahun 2045. Kita bisa bayangkan anak-anak kita sehat, kuat, Lamongan akan mempunyai daya saing dan anak-anak kita menjadi bagian Indonesia emas yg kita cita-citakan,” lanjutnya.
Selain itu, ia berpesan tenaga kesehatan serta tenaga pendidik melakukan screening bagi anak-anak yang belum mendapat imunisasi.
“Dilihat nanti barangkali ada anak-anak di usia imunisasi belum mendapatkan vaksin, segera dilaporkan ke puskesmas setempat,” katanya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow di jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com