Jombang, Jurnal Jatim – Polemik temuan limbah medis pada tumpukan sampah di pekarangan warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang Jawa Timur terus berlanjut.
Kepala Desa Mancilan Atim Riduwan angkat suara atas temuan limbah medis di pekarangan rumah salah satu warganya tersebut.
Atim merasa pihak desa menjadi korban dari sejumlah pemberitaan media yang istilahnya numpang. Bukan wartawan yang sejak awal langsung menemukan keberadaan Sampah Medis di antara tumpukan sampah di lahan milik salah satu warganya.
“Ada berita lain, numpang – numpang menyudutkan pihak desa, seakan – akan desa yang salah,” kata Atim kepada JurnalJatim.com Rabu (28/3/2023).
Dikatakan dia, pihak pemerintah desa melalui Kepala Desa (Kades) setempat menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai surat perjanjian antara pihak rumah sakit setempat dengan desa.
Baca sebelumnya: Limbah Medis Ditemukan di Tumpukan Sampah Pekarangan Warga Mojoagung Jombang
Baca sebelumnya: Warga di Jombang Protes Limbah Medis Dibuang Sembarangan
Seperti dilihat Jurnaljatim.com, perjanjian dibuat dalam lembaran kertas kop surat RSU PKU Muhammadiyah yang ditandatangani 1 Oktober 2021 oleh Kepala Desa Mancilan Atim Riduwan selaku pihak pertama dan direktur RSU PKU Muhammadiyah dr Erika Widayanti Lestari MMR sebagai pihak kedua.
Atim mengatakan, berdasarkan surat perjanjian yang tertuang dalam klausul pengangkutan dan pembayaran sampah bahwa pihak Desa melakukan pengangkutan sampah domestik non-B3 di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung dengan frekuensi setiap hari.
“Desa menjalankan tugas seperti kesepakatan, apa adanya sesuai kerja sama, tertuang dalam surat jelas, kalau terkait lain-lain pihak desa tidak seperti itu,” ucap Atim.
Pihaknya menyayangkan jika kasus temuan limbah medis di tumpukan sampah rumah tangga atau sampah pasien di pekarangan warga terus bergulir. Pihak Desa sudah berusaha membangun komunikasi terkait hal itu, tapi selalu gagal.
“Konfirmasi, harapannya dari PKU sendiri bisa kondusif, PKU juga baru, kalau ada kelalaian ya manusiawi,” kata dia.
Baca sebelumnya: Temuan Limbah Medis di Lahan Warga, RS di Mojoagung Jombang Cuci Tangan
Baca sebelumnya: DLH Jombang Temukan Limbah Jarum Suntik Rumah Sakit Dibuang Sembarangan
DLH Jombang Temukan Suntik
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, memastikan sampah rumah tangga yang dibuang di lahan milik warga berasal dari rumah sakit di wilayah Mojoagung Jombang.
Selain itu DLH Jombang juga menemukan sampah atau limbah medis, yang bercampur dengan sampah rumah tangga rumah sakit saat melakukan sidak pada Selasa 21 Maret 2023.
Kepala DLH Jombang, Miftahul Ulum tidak menampik jika ditemukan sampah atau limbah medis di antara tumpukan sampah konsumsi pasien, seperti jarum suntik.
Keberadaan limbah atau sampah medis ini, ia tidak mengetahui apakah ada faktor kesengajaan atau ketidaksengajaan. Yang jelas menurut Ulum, limbah medis tidak boleh dibuang sembarangan. Karena, dapat membahayakan lingkungan maupun masyarakat.
“Limbah medis itu ada, memang ada, cuma gak mendominasi, contoh jarum suntik. Dari jumlah (temuan limbah medis) tadi gak signifikan. Tapi ya gak boleh (dibuang sembarangan), karena kalau limbah medis kan harus dihancurkan,” kata Ulum dikonfirmasi wartawan di acara kirab tumpeng apem di Alun-alun Jombang, Selasa (21/3/2023) lalu.
Baca sebelumnya: Limbah Medis Dibuang Sembarangan, Anggota DPRD Jombang: Menyalahi Aturan!
Baca sebelumnya: WALHI Sampaikan RS di Jombang Buang Sampah Medis Sembarangan Bisa Kena Pidana
Rumah Sakit “Cuci Tangan”
Sementara itu, Rumah sakit umum di Kecamatan Mojoagung Jombang Jawa Timur “cuci tangan” soal temuan limbah medis campur sampah rumah tangga yang menumpuk di lahan YN (42), warga Mancilan pada 14 Maret 2023 lalu.
Rumah sakit setempat terkesan menyalahkan pihak dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Jombang Jawa Timur karena tidak memberikan fasilitas yang diminta pada saat itu.
“Saya kembalikan ke LH karena dari pihak LH (lingkungan hidup) tidak memberi fasilitas. Sudah pernah (pengajuan) dan kita mendatangi ke LH,” kata Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung Erika Widayanti Lestari dikonfirmasi pada Selasa (14/3/2023).
Pada kesempatan itu, Erika membeberkan upaya untuk koordinasi terkait pengolahan sampah rumah tangga atau sampah pasien kepada DLH Kabupaten Jombang.
“Terus terang LH sini itu juga aneh, kita sudah mendatangi ke LH sana, karena akreditasi itu harus ada MoU dengan pihak LH. Kalau pengalaman di Kediri, LH nya jalan, bak sampah dari LH nya langsung,” kata dia merujuk pengalaman penanganan DLH Kediri.
Kedatangan pihaknya ke DLH kala itu mendapat jawaban keterbatasan armada. Ia menyebut, pihak DLH tidak ada kendaraan yang mau ambil sampah ke RS langsung.
“Karena DLH-nya gak sanggup, akhirnya kita disuruh nyari sendiri,” kata perempuan asal Kediri ini didampingi sejumlah pegawai rumah sakit di ruang kerjanya.
Ia tidak ingat secara pasti waktu mendatangi DLH Jombang. Namun, itu tidak lama setelah rumah sakit beroperasi. Karena tidak mendapatkan solusi dari DLH Jombang, kemudian Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mojoagung, Sirojul Anam mempertemukan dengan kepala Desa (Kades) Mancilan, Atim Riduwan.
Melalui Sirojul itulah, RS bermitra dengan untuk pembuangan sampah dengan Desa Mancilan. Kala itu, Kades disebut Erika, mengaku mempunyai tempat pembuangan sampah (TPS). [Tim].
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com