Jombang, Jurnal Jatim – Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Jawa Timur memproyeksikan dua situs menjadi sasaran utama ekskavasi di tahun depan.
Ekskavasi atau penggalian situs dilakukan untuk memberikan asas manfaat bagi potensi pariwisata dan edukasi sejarah bagi masyarakat.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Jombang, Dian Yunita Sari, mengungkapkan sudah ada lima situs candi di 2022 jadi target ekskavasi. Terbaru, pihak Disdikbud bersama tim BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur melakukan ekskavasi situs Candi Pundong.
“Ekskavasi tahun ini ada sebanyak 5 situs, yakni di Mbah Blawu, Pandegong, Yoni Gambar, Grobokan, dan kemarin ekskavasi di Pundong,” kata Bunda Dian panggilan akrab Kabid Kebudayaan, Jumat (2/12/2022).
Disdikbud berencana akan merampungkan ekskavasi Candi Pundong, Kecamatan Diwek sampai 12 hari pada Desember 2022. Namun, bila masih ada anggaran akan dilanjutkan untuk Eskavasi ke arah sisi barat dari situs Pandegong di Kecamatan Mojowarno.
“Setelah di sana (Pundong), langsung kita Ekskavasi lagi ke Situs Pandegong untuk menyelesaikan ekskavasi ke arah sisi barat situs,” kata dia.
Menurut Dian, ekskavasi atau penggalian situs candi Pundong Jombang bisa dilakukan kembali karena ada persetujuan dari pemilik lahan. Padahal situs itu sudah tak tersentuh Eskavasi sejak 2007 silam.
Untuk ekskavasi kali ini, pihaknya bersama tim arkeolog berharap bisa menampakkan tatanan struktur pagar Candi Pundong di sisi Selatan dan Timur terlebih dahulu.
Disdikbud Jombang pada 2022 melalui ekskavasi sudah bisa membuka sejumlah bagian dari situs. Namun dari sekian bukaan tersebut dirasa belum kelihatan manfaat yang didapat. Berangkat dari hal itu pihak Disdikbud Jombang melakukan mapping.
“Setelah melakukan mapping ke arkeolog Pak Lutfi dan Pak Said hanya menunjukkan situs Mbah Blawu yang menarik, karena strukturnya di dunia ada satu itu saja. Jadi proyeksi tahun 2023 adalah di 2 situs Mbah Blawu dan Pandegong,” jelasnya.
Bahkan, pihaknya juga sudah berencana mengirimkan sampling terkait dua situs. Jadi dari Dinas menargetkan 2023, dua situs itulah target utama dan pihaknya juga akan bekerjasama dengan Disporapar, bersinergi lagi dengan dinas terkait, beserta anggota DPRD Jombang.
“Sinergi itu agar ekskavasi ini bisa selesai sampai ke penataan lingkungan sampai ke fasumnya dan ini bisa kelihatan manfaatnya, untuk wisata edukasi atau wisata sejarah di dua situs itu. Sedangkan untuk situs petirtaan Sumber Beji, sudah bukan naungan kita, karena sudah naik ke level tingkat nasional, jadi tidak termasuk,” ujar Dian.
Setelah fokus menyelesaikan ekskavasi Situs Pandegong dan Mbah Blawu hingga dapat memperoleh manfaatnya, Dian berencana, sejak terbengkalai selama 15 tahun silam, proyeksi 2023 mendatang bisa menyelesaikan situs Pundong, yang juga memiliki potensi wisata edukasi dan sejarah, sebelum zaman abad ke 10.
“Tahun depan Fokus ke Situs Mbah Blawu serta Pandegong, harapannya juga di candi Pundong,” pungkasnya.
Sebelumnya, Situs Candi Pundong di Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang diekskavasi lagi setelah 15 tahun mangkrak alias tak tersentuh.
Ekskavasi lanjutan di situs bersejarah dilakukan Tim Ahli dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur bersama Diadikbud) Kabupaten Jombang.
Dalam penjelasan tim, situs Candi Pundong yang diduga dibangun pada abad ke 10 itu pernah mendapatkan tindakan Eskavasi pada 2007 silam atau 15 tahun lalu. Proses Eskavasi kala itu terkendala keberadaan tanah milik warga.
Arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan Jatim XI, Pahadi mengatakan sebenarnya pernah dilakukan ekskavasi pada tahun 2007 yang waktu itu fokus ke hasil pusat struktur sumuran candi. Sementara dari hasil Eskavasi waktu itu masih sedikit sekali temuan didapat.
“Diakhir tahun ini (2022), dari Disdikbud Jombang bersama BPCB kembali melakukan ekskavasi situs Candi Pundong,” kata Pahadi.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.