Kediri, Jurnal Jatim – English Massive (EMAS), yang sudah berjalam 6 tahun di Kota Kediri, Jawa Timur menjadi salah satu nominator Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2021.
Program yang digagas oleh Wali Kota Kediri tersebut tengah menjalani tahap presentasi dan wawancara mulai tanggal 5 hingga 13 Oktober 2021 nanti.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan program EMAS dibuat karena masih terbatasnya akses belajar bahasa asing. Padahal bahasa asing menjadi alat komunikasi yang efektif untuk bersaing secara global di era industri 4.0 dan pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dinas pendidikan yang menjadi leading sektor program tersebut membentuk tim untuk merancang konsep pembelajaran hingga menyeleksi tutor-tutor.
“EMAS juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa batasan usia, latar belakang sosial, serta tanpa batasan waktu dan tempat,” ungkapnya, Minggu (10/10/2021).
Kelas-kelas Emas diselenggarakan di fasilitas umum maupun rumah warga. Materi yang diberikan berfokus pada speaking skill dengan metode yang fun didampingi tutor terpilih yang telah dibina secara khusus dan intensif.
“Peran dan keterlibatan masyarakat adalah menjadi penanggung jawab spot,” ujar Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri
Menurut dia, Emas memiliki keunikan karena bersikap proaktif dengan mendekatkan layanan kepada warga. Program tersebut menawarkan banyak kemudahan, dibanding program serupa yang sudah pernah ada di daerah lain.
“Peminat datang ke lokasi layanan yang ditentukan dan pengajar tidak selalu tersedia karena bekerja secara sukarela,” ujarnya.
Di era informasi dapat diakses dengan mudah, Emas juga memaksimalkan platform sosial media sebagai sarana pembelajaran, sehingga kelas tetap berjalan di masa pandemi COVID-19.
Selain itu, kata dia, dengan membuka kompetisi bahasa Inggris secara nasional diharapkan dapat meningkatkan daya saing partisipan. Fasilitas sertifikat lomba yang diakui Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk PPDB jalur prestasi juga menjadi nilai tambah tersendiri.
Lebih lanjut Mas Abu mengatakan, di masa pandemi saat ini menuntut EMAS berinovasi dan beradaptasi agar kegiatan belajar di seluruh spot tetap berjalan dengan lancar secara efektif.
“Karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh partisipan, kebanyakan tutor menggunakan WhatsApp sebagai platform utama pembelajaran,” ujarnya.
Meskipun demikian, para tutor juga beradaptasi dengan memanfaatkan online resources (website dan aplikasi) yang mudah diakses dan tidak berbayar seperti Zoom, Google Meet, Kahoot!, Quizziz, Liveworksheet, dan platform online lainnya untuk mendukung pembelajaran secara online.
Munculnya wabah COVID-19 juga menjadi peluang untuk mengedukasi partisipan melalui materi pembelajaran yang relevan dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi persebaran virus.
Salah satu event tahunan unggulan EMAS yaitu COIN EMAS (Competition in English Massive) mengalami modikasi dengan konsep tetap mengakomodasi pelaksanaan kegiatan di masa pandemi.
“Coin Emas 2020 dan 2021 diselenggarakan secara daring dengan beberapa lomba berskala nasional. Pelatihan untuk Tutor juga tetap terlaksana dengan sistem online,” ujar Mas Abu.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid