Jombang, Jurnal Jatim – Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Jombang, Jawa Timur tutur peduli dan mendatangi korban banjir bandang luapan aliran sungai Pakel, di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2021).
Salah satu korban yang disambangi para ibu-ibu fatayat yakni pasangan dari Muhaimin (52) dan Barokah, di RT 19 RW 07, Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng yang rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang.
Di tempat itu, rombongan pengurus Fatayat Jombang memberikan semangat kepada korban agar selalu tabah dalam menghadapi coban dan ujian dari Allah SWT.
Ketua PC Fatayat NU Jombang, Lailatun Ni’mah mengatakan korban banjir yang didatanginya merupakan anggota pengurus anak ranting Fatayat NU Banjaragung yang menjabat sebagai bendahara ranting.
“Jadi kami pengurus cabang langsung turun ke sini untuk memberikan support dan bantuan agar tetap semangat dan selalu bersabar, sebab ini merupakan musibah dan ujian dari Allah SWT,” kata perempuan yang akrab disapa Ning Eli.
Ia mengemukakan, sejak bencana itu melanda pada Senin malam (1/2/202), pihaknya menghimpun donasi anggota dan warga untuk diberikan kepada warga terdampak guna meringankan beban mereka.
Tidak hanya itu, Fatayat NU Jombang juga membuka dapur umum di desa setempat guna membantu menyuplai makanan warga terdampak.
Eli menambahkan, pada kunjungan itu juga menyerahkan bantuan ke dapur umum, di antaranya berupa bahan makanan, air mineral, tikar, masker dan baju yang layak pakai.
“Kami juga memberikan tali asih berupa uang yang bisa digunakan keperluan atau kebutuhan yang mendesak hari-hari ini,” ujar istri Farid Alfarisi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang ini.
Melihat kondisi rumah Muhaimin yang porak-poranda setelah diterjang banjir bandang, Eli mengaku prihatin. Ia pun mendorong pemerintah setempat untuk segera membantu memperbaikinya.
“Kami berharap pemerintah Kabupaten Jombang untuk segera membantu merenovasi atau merehab rumah warga yang rusak terkena banjir agar bisa dipakai dengan layak, karena sebagian rumahnya hanyut terbawa arus, tempat tidurnya juga tidak bisa dipakai lagi dan harus mengungsi,” pintanya.
Sementara itu, warga terdampak banjir, Muhaimin menyampaikan terima kasih atas pemberian bantuan dari fatayat NU itu. Muhaimin mengatakan selain rumah tinggalnya rusak parah, seluruh barang perabotan mulai televisi, almari, kasur dan barang berharga lainnya juga ikut terseret banjir.
“Sementara ini anak dan istri mengungsi di Masjid, karena tidak ada tempat untuk beristirahat,” ujar Muhaimin ditemui di rumahnya.
Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak setelah tempat tinggalnya porak-poranda diterjang banjir bandang dari luapan sungai Pakel. Saat ini, Ia berharap pemerintah bisa membantu terutama hal dalam memenuhi kebutuhan dapur.
“Kalau kerugian ya banyak mas, sekitar Rp100 juta. Karena rumah saya juga rusak dan barang-barang pada hilang,” pungkasnya.
Editor: Azriel