Jombang, Jurnal Jatim – Warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur yang langganan banjir mencatat 11 kali kampungnya terendam banjir akibat luapan sungai di desa setempat.
Jumlah banjir itu termasuk yang terjadi pada malam tadi, Kamis (26/2/2021). Meski genangan banjir cepat surut, namun membuat panik warga dan mengganggu fasilitas umum di desa itu.
Sartono Adi (35), warga setempat mengatakan, banjir di kampunya kerap terjadi ketika musim hujan tiba. Kamis petang sekitar pukul 18.00 WIB, banjir masuk ke permukiman hingga malam hari dengan ketinggian air 90 sentimeter sampai 110 sentimeter.
“Ada 60 lebih rumah yang terdampak banjir tadi malan. Banjir ini dari luapan sungai setelah daerah Wonosalam sampai Kandangan diguyur hujan lebat,” kata Sartono.
Sementara itu, seorag relawan Semar, Adi Lutfi mengatakan, penyebab banjir di Dusun Kebondalem karena luapan dua aliran sungai kiriman dari hulu yakni dari Wonosalam dan Kandangan yang diguyur hujan lebat kurang lebih selama dua jam.
“Sehingga sungai Catakbanteng dan Pancir tidak bisa menampung debit air yang terus meninggi hingga meluber ke permukiman,” kata Adi.
Adi menyebut, berdasar catatannya di bulan Januari-Februari 2021 telah terjadi 11 kali banjir di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan. Banjir paling terparah dengan ketinggian air mencapai 2 meter lebih terjadi enam kali
“Sedangkan sisanya 5 kali banjir dengan ketinggian air sekitar 90 sentimeter hingga 1 meter lebih,” sebutnya.
Adi bersama tim relawannya selalu datang ke desa tersebut setiap terjadi banjir. Dia, bersama petugas kepolisian dan TNI bergotong-royong membantu evakuasi barang maupun warga yang butuh pertolongan.
“Pendataan sementara, banjir malam ini ada sekitar 69 lebih rumah yang terkena banjir. Saat banjir, warga tidak ada yang mengungsi,” ucapnya.
Pemerintah diharapkan lebih peka dan perhatian atas kejadian banjir yang terjadi berulang-ulang itu. Pemerintah juga diharapkan untuk segera menemukan solusi mengatasi banjir itu.
Editor: Azriel