Jombang, Jurnal Jatim – Seorang staf Puskesmas Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur meninggal karena COVID-19. Staf berinisial EP tersebut diduga tertular dari suaminya yang terlebih dulu sudah terkonfirmasi positif.
EP meninggal dalam perawatan medis di RSUD Kabupaten Jombang pada Selasa (12/1/2021). EP wafat positif COVID-19 dengan riwayat komorbid diabetes.
Kepala Puskesmas Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, drg. Dyah Suharti mengatakan sebelumnya yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif COVID-19.
“Sudah diswab, kalau tidak salah hari Kamis (7/1/2021) hasilnya memang Confirm Positive (COVID-19),” kata Dyah, Rabu (12/1/2021).
Kemudian pada hari Sabtu (9/1/2021), kondisi EP agak memberat dengan adanya sakit diare. Namun, saat itu yang bersangkutan belum bersedia untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.
“Sudah dikasih surat untuk kalau misalnya lebih parah, untuk masuk sendiri dan akhirnya dia tidak masuk,” katanya.
Lalu, kata Dyah, pada Senin pagi (11/1/2021) EP menghubungi pihak Puskesmas melalui telepon. Saat itu EP menyampaikan kalau kondisi tubuhnya lemas.
“Akhirnya sama teman-teman dijemput ke rumahnya untuk dibawa ke RSUD Jombang,” jelas Dyah.
Baru satu hari mendapat perawatan di rumah sakit pelat merah, EP meninggal dunia. Jenazah EP lalu dimakamkan sesuai dengan standar protokol COVID-19.
Menurut Diyah, selain terkonfirmasi positif COVID-19, almarhum EP memiliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta yakni diabetes dan gangguan ginjal.
“Perawatan baru kemarin. Baru kemarin siang dikirim ke RSUD, karena RSUD juga penuh, jadi siang itu masih di RSUD, malam baru dapat ruangan setelah itu meninggal. Swab di RSUD Ploso hasilnya positif,” ujarnya.
Dyah menduga sumber awal EP terpapar COVID-19 berasal dari klaster keluarga. Sebab, suaminya juga terkonfirmasi positif COVID-19 yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.
“Karena yang pertama bergejala itu suaminya yang juga positif, sekarang suaminya isolasi mandiri,” ujarnya.
Dyah menambahkan pihaknya selama ini selalu melakukan sterilisasi ruangan puskesmas setiap usai melaksanakan pelayanan kesehatan. Tujuannya, mencegah penyebaran virus corona.
“Setiap habis pelayanan kita sterilisasi. Di Puskesmas Jabon bergejala langsung disuruh isolasi dan tidak boleh masuk,” imbuhnya.
Editor: Azrie