Instalasi Gizi Tingkatkan Imunitas Pasien COVID-19 Rawat Inap di RSUD Jombang

Jombang, Jurnal – Pelayanan gizi di RSUD Kabupaten Jombang, sebagai salah satu komponen penunjang upaya penyembuhan dimulai dari pengkajian hingga monitoring evaluasi pasien.

memiliki 4 kegiatan utama yaitu penyelenggaraan makanan, pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi , Penelitian dan pengembangan gizi terapan.

Kepala Instalasi Gizi, RSUD Jombang, Evi Cahyaningtyas, Amd.Gz menuturkan instalasi gizi mengedepankan kebutuhan yang sehat, tepat dan sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh pasien untuk pemulihan kesehatannya.

Selain itu, selalu memperhatikan cita rasa dan kualitas menu yang diberikan kepada pasien dengan dukungan nutrisionis dan juru masak yang berpengalaman.

Penyelenggaraan makanan meliputi pengadaan bahan, penyimpanan bahan, pengangkutan, holding time, penyajian dan distribusi dengan memperhatikan prinsip higiene sanitasi makanan.

“Sehingga makanan yang dihasilkan sehat dan aman yang merupakan salah satu menjamin keselamatan pasien selama menjalani rawat inap di RSUD Jombang,” ujarnya, Kamis (17/12/2020).

Instalasi Gizi Tingkatkan Imunitas Pasien COVID-19 Rawat Inap di RSUD Jombang
Proses penyajian makanan Instalasi Gizi RSUD Jombang/Istimewa

Proses Penyajian Makanan

Di masa pandemi ini, RSUD Jombang merawat pasien COVID-19 dengan berbagai kondisi, dan berbagai penyakit penyerta yang ada.

Menu yang diberikan instalasi Gizi untuk pasien COVID-19 merupakan menu dengan bahan makanan pilihan yang kaya akan zat gizi yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh pasien.

“Penyusunan menu dan perhitungan kebutuhan pasien dilakukan oleh nutrisionis yang berkompeten,” jelasnya.

Evi mengatakan, RSUD Jombang memiliki 12 nutrisionis yang bertugas memberikan pelayanan rawat jalan dan pasien rawat inap serta pengendali produksi makan pasien di ruang produksi, penelitian dan pengembangan gizi terapan.

Dalam proses pengolahan makanannya di Instalasi Gizi dilakukan oleh juru masak yang berpengalaman dengan 35 tenaga juru masak yang dibagi menjadi 3 shift kerja.

“Untuk pasien COVID-19 diberikan menu dengan tinggi kalori tinggi protein, dalam pemberian kalori diberikan bertahap sesuai kondisi pasien,” katanya.

Dalam hal ini, adalah peran penting nutrisionis yang melaksanakan pengkajian hingga monitoring evaluasi. Yang terurai dalam ADIME ( assessment, diagnosa, intervensi dan monitoring evaluasi gizi ).

“Pemberian konsultasi dan gizi dilakukan secara online,” jelasnya.

Tujuan pemberian edukasi gizi pada pasien COVID-19 adalah meningkatkan asupan, memberi tentang diet yang harus dijalani, sehingga ketika sudah pulang di rumah dapat melanjutkan diet-nya.

Salah satu tujuan pemberian diet adalah upaya meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang merupakan kekuatan pertahanan tubuh melawan bakteri, virus dan organisme penyebab penyakit yang mungkin kita sentuh, konsumsi dan hirup setiap hari.

Ia menambahkan, sistem kekebalan tubuh atau system imun terdiri dari sekumpulan sel, jaringan, dan organ tubuh yang saling bekerja sama untuk melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Saat sistem kekebalan tubuh lemah, kuman-kuman tersebut dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh dan menimbulkan infeksi.

“Hal-hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu mengonsumsi makanan yang bergizi, rajin mencuci tangan dengan serta rajin berolahraga,” ujarnya.

 

 

Editor: Azriel