Jombang, Jurnal Jatim- Sembilan desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) serentak Tahun 2020.
Pilkades digelar dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat lantaran saat ini masih pandemi COVID-19.
Berdasar data yang didapat Jurnaljatim.com, 9 desa yang melaksanakan coblosan Kades hari ini, Desa Sukoiber dan Wangkal Kepuh di Kecamatan Gudo, Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng, Desa Seketi Kecamatan Mojoagung.
Kemudian Desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno, Desa Madiopuro Kecamatan Sumobito, Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang, Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh, serta Desa Banjardowo di Kecamatan Jombang.
Pengamanan Pilkades Polres Jombang menerjunkan sekitar 300 personel dengan dibantu Kodim 0814 dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Ratusan personel tersebut telah disiagakan menjaga gelaran Pilkades di 9 desa yang tersebar di 8 kecamatan.
“Kami berharap Pilkades serentak di Kabupaten Jombang berjalan aman, tertib, damai dan sejuk,” kata Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho.
Sementara itu, Sunaryono, Desk Pilkada Kecamatan Gudo menyampaikan ada empat calon Kades di Desa Wangkalkepuh dan 2 calon di Sukoiber.
Lantaran masih dalam kondisi pandemik, maka pelaksanakannya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Panitia maupun warga yang berada di TPS wajib mengenakan masker. Tak hanya itu, diharuskan mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer yang telah disediakan di lokasi TPS.
“Baik panitia maupun warga yang mencoblos di TPS wajib menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan ketetapan pemerintah,” kata Sunaryono kepada Jurnaljatim.com.
Lebih lanjut Sunaryono mengatakan Pilkades tahun 2020 ini berbeda dengan sebelumnya. Yakni pada sebelumnya hanya ada 1 TPS (tempat pemungutan suara) yang di tempatkan di kantor desa, sekarang jumlah TPS diperbanyak di setiap dusun.
Salah satunya di Desa Wangkalkepuh. Panitia menyiapkan 4 TPS yang ditempatkan di balai desa dan di sejumlah dusun di desa tersebut.
Dia mengungkapkan, tujuan dari perbanyak TPS untuk menghindari kerumunan orang agar terhindar dari penularan COVID-19.
“Maksimal jumlah pemilih di TPS 500 orang. Kita atur undangan kedatangan ke TPS secara bergiliran. Dengan begitu tidak terjadi kerumunan orang,” pungkasnya.
Editor: Azriel