JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Seorang polisi berpangkat Perwira secara tiba-tiba mendatangi sekelompok pendekar yang hadir di Penutupan Kejuaraan pencak silat PSHT Cup 2020 di GOR Merdeka, Jombang, Jawa timur.
Polisi itu, adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mochamad Mukid yang menjabat sebagai Kasat Reserse Narkoba Kepolisian Resor Jombang.
Kedatangannya di tengah-tengah pendekar tersebut, bukan untuk melakukan penangkapan atau melakukan tindakan represif. Melainkan, memberikan himbauan agar menjauhi barang haram Narkoba.
Sebab, praktik penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di wilayah Kabupaten Jombang semakin mengkawatirkan. Bahkan, beberapa hari lalu, seorang oknum pemerintahan desa (Sekdes) di Jombang tertangkap karena melakukan penyalahgunaan Narkotika jenis sabu-sabu.
“Adik-adik, jangan sampai memakai Narkoba ya. Sebagai seorang pendekar, harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat dan menjauhi Narkoba,” kata perwira berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini.
Pada kesempatan itu, Mukid juga meminta beberapa pendekar PSHT untuk membuka ponselnya lalu memutar lagu berjudul ‘bertaubat’ karya ciptanya yang di unggah di channel Youtube-nya. Sebab, dalam lagu itu, terdapat pesan-pesan tentang dampak dan bahaya Narkoba.
“Sudah tahu apa belum, lagu Bertaubat ciptaan saya?. Kalau belum, buka sekarang HP nya dan putar lagunya di Youtube. Disitu ada pesannya berisi tentang dampak dan bahaya Narkoba,” kata Mukid kepada salah seorang pesilat sembari menunjukkan lagu itu.
“Bagus sekali Pak lagunya. Kami tidak pernah pakai Narkoba, dan akan membantu bapak Polisi untuk memberatasnya. Terimakasih pak telah mengingatkan kami,” sambung seorang remaja anggota PSHT asal Kecamatan Sumobito, Jombang.
Pada kesempatan itu, perwira pengawas (Pawas) asal Tarokan, Kediri, juga menyampaikan pesan Kamtibmas kepada para anggota PSHT. Diantaranya, agar tertib di jalan dan tidak melakukan kegiatan negatif yang dapat mengganggu Kamtibmas. “Saat pulang dari sini, tertib di jalan raya ya,” pesanya.
Secara terpisah, AKP Moch Mukid menyampikan, di berbagai kesempatan, dia terus memberikan himbauan dan selalu mengingatkan masyarakat khususnya para generasi muda agar menjauhi barang haram Narkotika.
“Jangan sampai para pendekar seperti ini rusak gara-gara Narkoba. Sebab, mereka adalah generasi masa depan yang mempunyai tanggungjawab besar untuk kemajuan Bangsa ini,” kata Mukid kepada Jurnaljatim.com.
Menurut Mukid, sosialisasi pencegahan Narkoba tidak harus dilakukan secara formal atau didalam forum resmi. Namun, bisa dilakukan secara non formal dan di tempat terbuka. Terlebih, lagu ciptaanya tentang bahaya Narkoba yang menjadi alat sosialisasi bisa diputar sewaktu-waktu oleh siapapun.
“Mudah-mudahan, dengan cara seperti ini, bisa meminimalisir peredaran Narkoba di Jombang,” pungkas Mukid.
Editor: Hafid