Jombang, Jurnal Jatim – Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (Opshid) tasyakuran Hari Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu Indonesia Raya di Jombang hari ini, Sabtu (28/10/2023).
Pada momen itu, organisasi di bawah naungan Pesantren Majma’al Bachroin Chubbul Wathon Minal Iman, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang itu menyerahkan bangunan 66 rumah syukur kepada yang berhak mendapatkannya.
Pembangunan puluhan rumah syukur itu tersebar di seluruh Indonesia dan dimulai serentak pada 17 September 2023 lalu, kini telah ditempati oleh para penerima bantuan.
Pada acara tasyakuran, organisasi yang dipimpin oleh Subchi Azal Tsani atau Mas Bechi tersebut juga memberikan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.
Sekretaris DPP Opshid Mulyono mengatakan pada tasyakuran Sumpah Pemuda dan Lahirnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke – 95 ini, Opshid antaranya mengadakan pembangunan 66 unit Rumah Syukur.
“Dengan spirit pemuda kami ingin turut membangun Indonesia,” kata Mulyono usai seremonial penyerahan rumah gratis di Pesantren Majma’al Bachroin Chubbul Wathon Minal Iman, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Mulyono mengatakan sumber pendanaan pembangunan rumah gratis sykur berasal dari kemandirian dan gotong royong pemuda serta warga Shiddiqiyah.
“Selain itu, pembangunan juga ditunjang oleh perusahaan rokok rintisan Mas Bechi, PT Sehat Tentrem Jaya Lestari. Sumber dana utamanya dari teman-teman Opshid, dan dukungan dari organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah,” ujarnya.
Penerima manfaat rumah syukur, disebut dia, juga tidak ada pembedaan. Siapapun warganya maupun dari lintas agama juga berhak mendapat bantuan tersebut.
“Rumah Syukur ini untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memang membutuhkan, tidak hanya Shiddiqiyyah. Malah presentasi penerima dari warga Shiddiqiyyah hanya 5 persen,” jelasnya.
Dalam waktu 40 hari, dikatakan Mulyono, Opshid dapat merampungkan sebagian besar, hingga sekitar 90 perse pengerjaan rumah gratis syukur untuk warga di seluruh Indonesia yang membutuhkan.
“Kami ingin saudara-saudara kita merasakan kemerdekaan dan perlakuan yang sama. Dengan merasakan tempat tinggal yang nyaman,” ujarnya.
Ia juga mengatakan jika program rumah syukur itu tidak setengah hati dalam membantu, selain menggunakan material bangunan terbaik, rumah tidak hanya direnovasi melainkan dibongkar total menjadi hunian baru.
“Berbeda dengan program bedah rumah pada umumnya yang hanya merenovasi sebagian rumah, program Rumah Syukur Layak Huni membongkar total rumah yang tidak layak huni, dan dibangun kembali, 100 persen gratis. Baik material, tenaga kerja, konsumsi dan operasional, semua ditanggung oleh Opshid,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dhibra Pusat Nyai Shofwatul Ummah pada tasyakuran itu berharap yang dilakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para penerima.
“Semoga apa yang kita lakukan dahulu, sekarang dan yang akan datang selalu menjadi sesuatu yang bermanfaat dan akhirnya harapan kita semoga allah meridhoi kepada kita semua,” ujarnya.
Ia menyampaikan, seperti pada tema adalah mensyukuri dua nikmat, yaitu nikmat adanya sumpah pemuda dan lahirnya Lagu Indonesia Raya. Selain memaknai Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, dirinya juga mengajak untuk mencermati makna yang terkandung dalam lagu Indonesia Raya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com