Perajin Genteng Kabupaten Magetan Semringah di Musim Kemarau, Ini Sebabnya

Magetan, Jurnal Jatim – Perajin genteng kabupaten Magetan Semringah pada Musim kemarau tahun ini. Selain karena mudah kering, juga harga mulai naik.

Bagi warga pemilik usaha produksi genteng berbahan dari tanah liat, di musim kemarau justru merasa senang, karena tuai berkah. Salah satunya perajin genteng di Desa Tanjung Spreh, Kecamatan Maospati.

Saat awal kemarau 2023 ini para perajin genteng di Desa Tanjung Spreh ini tersenyum lebar. Produksi genteng permintaan mengalami peningkatan, karena genteng mudah kering saat di jemur atau dikeringkan

Selain itu juga harga genteng naik, semula atau saat musim hujan hanya dapat terjual sekitar 1000 rupiah, saat musim kemarau ini naik menjadi 1.400 rupiah per bijinya.

Naiknya harga genteng disebabkan karena permintaan pemesanan genteng saat musim kemarau ini meningkat, sedang persediaan sedikit.

Menurut Sadiran, salah satu perajin genteng Desa Tanjung Spreh  saat ini genteng miliknya ramai pesanan.

“Alhamdulilah di awal kemarau ini pesanan genteng naik tiga kali lipat dibanding musim penghujan.” ungkap Sadiran dikutip dari laman resmi Pemkab Magetan, Sabtu (13/5/2023).

Untuk pemesan selain dari magetan juga datang dari daerah lain, seperti Madiun, Ngawi, Ponorogo, Bojonegoro, Malang dan daerah lainnya

“Pesanan datang dari berbagai daerah Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Malang dan Kota lainya termasuk wilayah Magetan sendiri “ ucap Sadiran.

Sadiran mengaku dalam sehari mampu memproduksi 200 genteng siap untuk di jual. Disaat musim hujan hanya memproduksi 100 hingga 150 genteng, karena lama dalam proses pengeringan.

“Saat kemarau seperti ini dapat memproduksi 200 genteng, beda pada saat musim penghujan hanya 100 hingga 150 genteng, ” pungkasnya. *

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com