Magetan, Jurnal Jatim – Bulan Ramadan Jadi berkah perajin aksesoris manik sekaligus perhiasan batu alam di Magetan. Mereka banyak meraup cuan dari hasil kerajinannya yang banyak diminati para ibu-ibu dan remaja putri.
Perajin manik-manik bernama Monik, kebanjiran order atau pesanan aksesoris untuk jilbab maupun mukena. Aksesoris itu dipakai sebagai menunjang penampilan busana muslim untuk menjalankan ibadah salat tarawih.
“Yang lagi tren strub, itu pengikat masker tapi bisa dipakai jadi kalung atau pengikat jilbab dari manik juga lagi banyak dicari. Gelang yang dirubah jadi tasbih juga lagi laku,” ujar Monik dikutip dari Kominfo Magetan, Sabtu (25/3/2023).
Pemilik showroom di Desa Sukomoro, Kabupaten Magetan ini mengaku menggeluti usaha kerajinan aksesoris berbahan batu alam dari ibunya yang sering membeli batu batu alam untuk dirangkai menjadi kalung.
“Sejak kelas 3 SD saya yang disuruh mama merangkai batu dari kalung dijadikan 3 gelang. Jadi untungnya bisa berlipat,” katanya.
Hingga kuliah aktivitasnya membuat kerajinan aksesoris dari batu alam terus dilakukan. Bahkan saat bekerja di Jakarta pesanan aksesoris itu semakin banyak. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan lebih memilih menggeluti usaha kerajinan batu alam.
“Mulai serius tahun 2000, Ya karena pesanan aksesoris tidak habis habis, akhirnya saya milih resign dari tempat kerja karena pendapatan membuat kerjinan manik-manik lebih banyak dari gaji di kantor,” ceritanya.
Untuk meningkatkan keterampilan dan skilnya membuat kreasi aksesoris manik manik, Monik sering melihat pameran dan berburu pengetahuan melalui multy ply, sebuah komunitas yang berisi para perajin aksesoris.
Hingga pada suatu saat ia mendatangi pameran Internasional Jewellery Fair IJF di Surabaya yang sejumlah pesertanta merupakan temannya di grup multy ply.
“Dari sana saya mendapat tawaran untuk ikut pameran di Jakarta. Dari sejumlah pameran saya mendapat ilmu baru terkait bagaimana menjelaskan kepada pelanggan kelebihan dari aksesoris yang kita buat. Kita juga mendapat informasi aksesoris apa yang sedang trend dan model terbaru yang lagi laku,” katanya.
Dengan mempekerjakan 2 orang perajin di gerai miliknya, Monik bisa meraup belasan juta rupiah dari kerajinan pembuatan aksesoris berbahan batu alam. Ia menyebut pembeli bahkan berasal dari Jepang dan Singapura selain dari sejumlah kota besar di Indonesia.
Dirinya menambahkan, kunci dari pembuatan aksesoris berbahan batu alam adalah ketelitian dalam membuat desain dan memperhatikan detail dari aksesoris yang dibuat.
“Dan yang pasti ekslusif dari produk, karena disini paling dibuat hanya 4 buah. Kita jadi lebih banyak mengeksplor karya baru. Kita pernah membuat aksesoris berbahan mangkok gambar ayam jago, dan laku karena keunikannya. Karya tersebut bahkan masuk nominasi EKRAF di jakarta,” kata Monik.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com