Jombang, Jurnal Jatim – Rapat Anggota Tahunan (RAT) BMT NU di Jombang, Jawa Timur dilaksanakan dalam semangat anti rentenir. Agenda rutin anggota dilaksanakan setiap tahun.
Untuk tutup buku tahun 2022 agenda RAT dilakukan lebih awal, dari biasanya Februari sampai April. Hal itu dilakukan untuk lebih awal mempersiapkan kegiatan untuk 2023.
Baitul Maal Wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) sudah berjalan selama 10 tahun. Dengan jumlah aset lumayan besar mencapai Rp105 miliar dengan laba mencapai Rp2,6 miliar.
“Itu semua didistribusikan sesuai anggaran dasar, 40 persen dari Rp2,6 miliar untuk anggota,” ujar Ketua BMT NU Kabupaten Jombang, Khoirul Anam usai RAT di Aula Kantor PCNU Jombang Sabtu (21/1/2023).
Lebih lanjut, Anam menjelaskan dalam RAT sebanyak 300 peserta undangan dengan tingkat kehadiran mencapai 90 persen orang anggota.
“Sisa Hasil Usaha (SHU) menjadi topik utama pembahasan,” ungkap Khoirul Anam.
Kegiatan transaksi BMT sudah menggunakan sistem online atau under web dan 2023 akan meluncurkan produk BMT NU Mobile yang segera dilaunching sekitar Maret nanti.
Ia menjelaskan kehadiran BMT NU bukan tanpa sebab, kelahirannya berangkat dari rasa kasihan kepada masyarakat terkhusus kalangan Nahdiyin dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini menjadi korban rentenir.
“Dengan adanya BMT NU untuk pembiayaan atau modal bisa kita cover. Targetnya tidak ada rentenir yang beroperasi di Jombang,” jelasnya.
Menurutnya menghilangkan rentenir adalah amanah dan tantangan berat karena harus berhadapan dengan ekonomi pasar bebas.
“Kami berharap kalangan Nahdiyin tidak mengambil permodalan dari rentenir. Tapi bisa mengambil di BMT NU,” pungkasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.