Sukses Pentas di Belanda, Panggung dan Wayang Potehi Jombang Dihibahkan

, Jurnal – Wayang Potehi Fu He An Gudo , Jawa Timur dihibahkan ke kota Leiden Belanda setelah sukses mementaskan dalam pagelaran Tong Tong Fair (TTF) Den Haag.

Panggung dan semua wayang yang dibawa pentas saat itu dihibahkan ke pemerintah kota Leiden Belanda. Hibah wayang tersebut bukti nyata komitmen dati tim Potehi Gudo memperkenalkan wayang ini ke Belanda.

“Dari museum Leiden diwakili ibu Dr. Francine Brinkgeve. Dia adalah kurator khusus untuk seni dari kawasan Asia Tenggara,” kata pimpinan rombongan, Toni Hok Lay saat gelar sederhana di museum Potehi Gudo, Jumat (16/9/2022).

Tasyakuran tersebut, disebut Tony sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan mementaskan Wayang Potehi di Belanda serta dukungan dan donasi dari berbagai pihak.

Baca sebelumnya: Wayang Potehi Jombang Pentas di Belanda Awal September 2022

Dikatakan Tony, tim Wayang Potehi Jombang melakukan perjalanan budaya selama 11 hari ke Tong Tong Fair Den Haag Belanda. Tim berangkat akhir Agustus lalu dan telah kembali tiba di Jombang, Jumat (16/9/2022).

Toni terlihat tidak bisa menyembunyikan rasa bangga bisa tampil di event bergensi itu. “Kami senang bisa menjadi salah satu wakil Indonesia menampilkan wayang potehi di sana,” ujar Toni.

Menurut Toni tidak mudah bisa manggung di Den Haag, Belanda. Tidak semua mendapat undangan.

Apalagi, Toni dan krunya harus bersusah payah mencari pendanaan karena tidak ada dukungan serius pemerintah. Ia merasa kesenian wayang Potehi masih dianaktirikan, tidak diperlakukan secara adil sebagaimana seni budaya lainnya.

“Semua duta Indonesia di TongTong Fair didukung penuh oleh pemerintah daerah, kecuali kami,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Jombang lebih akomodatif dalam merawat semua seni budaya yang ada.

Toni berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberangkatan tim Potehi, termasuk dukungan dari wakil bupati Jombang Sumrambah.

“Iya, beliau menyumbang kami secara personal. Terima kasih,” ujar Toni.

Toni menambahkan, melalui hibah Wayang Potehi, hubungan Indonesia dan Leiden Belanda semakin erat mempromosikan seni budaya, khususnya wayang potehi.

Diketahui, tasyakuran dihadiri sekitar 50 orang dari berbagai kalangan, tokoh agama maupun tokoh masyarakat, termasuk dari , Perhimpunan INTI dan juga ketua tim penggerak Jombang Wiwin Sumrambah.

Wiwin Sumrambah memberikan apresiasi pada tim potehi Gudo. Menurutnya mereka adalah para penjaga seni budaya Jombang yang harus terus didukung.

Dapatkan update menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com