Jombang, Jurnal Jatim – Mahasiswa di Jombang, Jawa Timur yang tergabung dalam organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi dorong sepeda motor sebagai bentuk penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi yang dilakukan mahasiswa di Jombang ini tercatat sudah tiga kali selama tiga hari berturut-turut. Sebelumnya mahasiswa PMII, kemudian berlanjut dari GMNI dan kini dari KAMMI.
Diketahui, harga BBM resmi naik pada Sabtu (3/9/2022) mulai pukul 14.30 WIB. Harga BBM yang naik jenis Pertalite, Solar dan Pertamax.
Harga pertalite saat ini Rp10.000 per liter dari yang sebelumnya Rp7.650 per liter. Kemudian, harga solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Sementara itu untuk pertamax non subsidi dari harga sebelumnya Rp 12.500 per liter sekarang naik menjadi Rp14.500 per liter.
Setelah melakukan orasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Jombang dan menyerahkan pernyataan sikap kepada wakil rakyat, puluhan orang melanjutkan mendorong sepeda motor di ruas jl KH Hasyim Asyari.
Ketua aksi mahasiswa Imam Kukuh Andrianto (24) mengatakan aksi dilakukan karena mahasiswa prihatin dengan kenaikan harga BBM. Menurut penilaian mereka kenaikan harga BBM memicu terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
“Angkot, ojol pasti kesusahan juga,” kata Imam yang juga Ketua Pimpinan Cabang KAMMI Jombang kepada wartawan, kamis (8/9/2022) sore.
Pihak mahasiswa berharap agar anggota DPRD dan pemerintah Jombang turut memberikan pernyataan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi ini.
“Kenaikan harga BBM sangat mencekik rakyat,” tegasnya.
Perwakilan Anggota DPRD Jombang, Mustofa menyatakan menerima aspirasi dari mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Demo kemarin, pimpinan dan seluruh anggota DPRD sudah ber statement bahwa kami menolak kenaikan BBM bersubsidi,” terang Cak Topa panggilan akrab wakil rakyat dari Fraksi PKS itu.
Pihaknya berterima kasih atas kepedulian dari mahasiswa atas situasi yang terjadi. Apalagi masyarakat saat ini sedang dalam recovery dari dampak pandemi Covid 19. Ekonomi baru bergeliat si Jombang.
“Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM agar bisa ditinjau ulang,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, massa urung masuk ke dalam gedung DPRD Jombang, dimana sedang ada hearing dari perwakilan mahasiswa lainnya.
Mereka lebih menunjukkan keprihatinan atas dampak kenaikan harga BBM dengan mendorong sepeda motor mereka secara beramai-ramai beranjak dari gedung Dewan.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com