Jombang, Jurnal Jatim – Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah segera tiba. Puluhan orang di Jombang, Jawa Timur mulai mempersiapkan diri agar dapat menyembelih hewan kurban dengan baik dan halal.
Mereka sinau bareng tentang penyembelihan hewan kurban dengan tim dari Juleha (Juru Sembelih Halal) Kabupaten Jombang.
Sinau bareng itu digelar di Musala Al Zahid Dusun Kemendung, Desa Mojokambang, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Selasa malam (21/6/2022).
Ada sekitar 50 orang yang mengikuti. Peserta merupakan takmir masjid dan musala yang ada di Kecamatan Bandarkedungmulyo. Seluruh peserta menyimak dengan seksama seluruh materi yang disampaikan mulai awal hingga akhir.
Ada tiga materi dasar yang disampaikan oleh Juleha. Pertama teknik penyembelihan, kedua teknik handling atau merobohkan hewan, serta teknik asah.
Sstelah mendapat teori, peserta melakukan praktik. Mulai dari tali temali, merobohkan hewan, hingga mengasah pisau. Sedangkan praktik penyembelihan menggunakan alat peraga berupa boneka sapi.
Materi penyembelihan disampaikan Azhar (34). Bang Azh begitu biasa dipanggil menyampaikan materinya secara detail.
Diawali dengan perlengkapan yang dibutuhkan saat menyembelih, pisau yang layak digunakan, hingga urat di leher hewan yang wajib terputus saat penyembelihan.
Bang Azh juga menampilkan video tentang penyembelihan. Di antaranya video yang menayangkan tentang kesalahan-kesalahan saat penyembelihan. Dampak kesalahan itu pun fatal dan hewan kurban akhirnya stres hingga mengamuk.
Kemudian ada juga seorang penyembelih yang terjungkal saat melakukan pemotongan hewan. Sehingga hewan yang hendak disembelih itu masih segar bugar.
“Jangan sampai kita mengulang kesalahan-kesalahan seperti yang ditayangkan dalam video tadi,” katanya.
Pria berambut gondrong itu berpesan, agar hewan yang hendak disembelih diperlakukan secara ihsan. Semisal, tidak memperlihatkan hewan yang disembelih dihadapan hewan lain yang masih hidup.
“harus memilih lokasi yang luas dan diberi sekat untuk memisahkan lokasi penyembelihan dengan hewan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, pemateri lainnya, Cholis Rahmat Basuki (42), menerangkan tentang cara merobohkan hewan kurban dan seputar pisau serta pengasahannya.
Cholis juga menunjukkan tali yang layak digunakan untuk merobohkan hewan. Yakni yang berbahan nilon. Ketika peserta sudah paham, mereka diminta melakukan praktik.
Satu peserta maju ke depan. Pemateri memandu melilitkan tali di tubuh boneka yang dijadi alat peraga. Ketika sudah siap, peserta yang praktik itu menarik tali tersebut.
“Seperti itu sudah benar. Jadi tidak perlu menggunakan batang bambu untuk menjepit kaki hewan kurban. Itu justru menyiksa,” kata Cholis.
Hal senada juga diungkapkan Irfan, mentor Juleha Jombang. Namun dalam kesempatan itu, Irfan lebih banyak mengenalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Juleha. Menurutnya, sudah satu bulan lebih Juleha melakukan ‘road show‘ dari kecamatan satu ke kecamatan lain di Kabupaten Jombang.
Tujuannya, memberikan edukasi secara gratis kepada takmir masjid dan musala tentang tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar. Karena ada sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penyembelihan hewan sesuai syariat.
“Yaitu perlakuan yang baik atau ihsan pada hewan. Perlakuan yang ihsan menjadikan penyembelihan berjalan baik dan diperoleh daging sembelihan yang halal dan juga thayyib (baik),” katanya.
Ketua Takmir Musala Al Zahid Kemendung Kusni mengucapkan terima kasih kepada tim Juleha Jombang yang memberikan edukasi secara gratis tersebut.
Ia menjelaskan peserta yang hadir sekitar 50 orang. Selain dari musala setempat, mereka adalah takmir masjid dan musala dari tetangga desa.
“Banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan dari sinau bareng ini. Kami sampaikan terima kasih kepada Juleha Jombang yang telah melakukan edukasi dalam sinau bareng. Kami juga terima kasih kepada teman-teman panitia serta seluruh undangan yang hadir,” katanya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com