Hasil Uji Swab Lama, COVID-19 Varian Omicron Bisa Menyebar di Jombang

Jombang, – Hasil uji swab PCR  yang lama menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh tim Satgas dalam mencegah penyebaran COVID-19 varian omicron di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

“Seandainya hasil lab itu bisa 1×24 jam, antisipasinya mudah. Karena ini lama, sehingga kemungkinan ini sudah menyebar,” kata kepala Jombang, Budi Nugroho Senin (7/2/2022).

Bahkan dari 90 kasus di Jombang, yang 45 sampel swab dikirim ke laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) , masih belum keluar.

Sampel swab PCR yang dikirim tersebut diperiksa melalui sistem SGTF (S-gene target failure) dan Whole Genome Sequencing (WGS). Setelah hasil swabnya diketahui tim Satgas COVID-19 kemudian melakukan penanganan lebih lanjut.

Budi menyebut, sampai sekarang pihak di Jombang juga belum menerima (hasil lab). Artinya kiriman RS ke laboratorium yang dibantu Dinkes, ketika hasilnya itu diberikan kepada RS maka Dinkes juga akan dapat tembusan.

“Ini 3 hari saja kita belum ada (hasilnya), jadi bisa dibayangkan ketika () benar-benar omicron dan hasilnya belum ada, ya sudah menyebar duluan ke kontak eratnya terutama,” lanjutnya.

Lamanya proses pemeriksaan sampel uji swab tersebut menghambat proses pencegahan dan pelaksanaan maupun traking yang dilakukan Tim Satgas COVID-19.

Di Jombang, diakui Budi, peningkatan kasus cukup cepat. Pekan sebelumnya hanya 7 kasus, kemudian naik 45 kasus dan sekarang tercatat 90 kasus, Senin (7/2/2022).

Budi mengatakan, naiknya kasus COVID-19 di Jombang dengan waktu cepat itu sangatlah masuk akal. Ia mencontohkan, jika 1 orang terkena COVID-19, maka minimal 2 orang sangat mungkin akan tertular.

“Masuk akal, karena ketika 1 orang saja minimal, (maka) kontak eratnya ya minimal 2 orang sudah kena. Jadi kan ya cepat bertambah,” ungkap mantan Kepala Bappeda Jombang tersebut.

Pun begitu, Budi menegaskan belum ada dari laboratorium menyatakan murni omicron di Jombang. Namun, probable omicron karena menurut medis gejala-gejalanya sama.

Sebagai upaya menghadapi meledaknya COVID-19 varian omicron, menyiapkan 300 bed untuk merawat pasien. Ratusan bed tersebut tersebar di 13 rumah sakit di Jombang.

“Kita punya 300 bed dari rumah sakit di Jombang yang jumlahnya kira-kira 13 rumah sakit. Untuk fokusnya sekarang yang sedang berat dilayani di rumah sakit, kalau yang ringan-ringan ya gak di rumah sakit,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan sejumlah langkah telah disiapkan agar virus varian omicron tidak menyebar ke masyarakat.

Bupati menyebut, sesuai petunjuk dari Satgas COVID-19 Pusat, di Kabupaten Jombang bakal diaktifkan kembali Kampung Tangguh, Pesantren Tangguh, Industri Tangguh, maupun Pasar Tangguh.

“Nah kemudian kita harus menyiapkan lagi tentang Isoter. Selanjutnya juga pengawasan kepada mandiri, dan tempat-tempat karantina ini juga harus kita aktifkan kembali,” katanya.

Bupati meminta seluruh masyarakat Kabupaten Jombang bisa menerapkan (Prokes) di manapun berada.

“Di manapun harus pakai masker, baik itu anak-anak sampai dewasa semua harus pakai masker. Terutama di tempat-tempat umum, di mal, di pertokoan, rumah makan, pasar, semua harus pakai masker,” ujarnya.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Azriel