Antrean Pemulasaran Jenazah COVID-19 di RSUD Jombang Berjam-jam

Jombang, Jurnal – Antrean pemulasaran COVID-19 terjadi di RSUD Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Belasan keluarga pasien meninggal harus menunggu berjam-jam di jalan depan Kamar Jenazah .

“Saya dari tadi malam jam 6 sore (18.00 wib) sampai siang ini jam 12.00 wib, itupun belum clear, masih harus nunggu ,” ujar Kepala Desa Sukodadi, , Jombang Sukoyo, Selasa (6/7/2021).

Sukoyo pada saat itu menunggu selama belasan jam proses pemulasaraan pamannya berinisial S (70) di Paviliun Kenanga. Sang paman yang meninggal karena sakit paru-paru akan dilakukan pemakaman dengan protokol COVID-19.

Ia mengatakan, selain dirinya masih ada puluhan pasien lain yang meninggal dalam kurun sehari. Entah itu pasien dengan hasil diagnosa COVID-19 atau hanya suspek, karena memiliki riwayat penyakit.

“Saya saja antrean 18, itu masih banyak di dalam. Ya, sama-sama menunggu,” ucapnya.

Ia berharap semua musibah segera berakhir dan tidak ada lagi antrean pasien COVID-19. Diapun meminta warganya selalu mengedepankan secara ketat.

“Warga saya tetap saya minta jaga protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas,” pesan Sukoyo.

Direktur RSUD Jombang, dr Puji Umbaran mengakui tingginya angka kematian akibat infeksi . Ia menyebut, rata-rata pasien datang sudah dalam kondisi kritis sehingga nyawanya tak terselamatkan.

“Memang sebagian besar pasien COVID-19 mulai tanggal 5 Juli sampai 6 pagi ini tercatat 18 pasien meninggal, semuanya confirm, ada yang probable, ada yang suspek tapi saya tidak berapa,” katanya dihubungi wartawan.

Berdasarkan pantauan di laman Kabupaten Jombang tertanggal 5 Juli 2021 jam 14.00 wib,  jumlah pasien komulatif mencapai 5538 kasus dengan rincian sebanyak 299 pasien masih dirawat dibeberapa rumah sakit dan 50 lainya menjalani mandiri.

Peta sebaran COVID-19, tercatat 11 Kecamatan dengan status zona merah, 7 Kecamatan zona oranye, 2 Kecamatan kuning. Sedangkan zona hijau satu-satunya di kecamatan Wonosalam.

 

Editor: Azriel