JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Di tengah pandemi COVID-19, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang telah menggelar rapat evaluasi dan rapat kerja III di padepokan Al Adhim, Desa Mojongapit, Kabupaten Jombang, Jawa timur, Minggu (18/10/2020).
Hadir di padepokan Al Adhim di antaranya Sekretaris PC GP Ansor Jombang Hafis Muaddab, Bendahara Moh. Imdad, para Wakil Ketua, seperti Moh. Chusein, Agus Mahfudin, Wakil Bendahara Sutomo Rahajo dan Wakil Sekretaris Zaky Abdussomad.
Ketua PC GP Ansor Jombang, H. Zulfikar Damam Ikhwanto mengatakan rapat evaluasi dengan tema revitalisasi dan reaktualisasi peran gerakan pemuda Ansor dalam rangka mewujudkan kemandirian organisasi tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Seluruh peserta wajib mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak guna menghindari kontak fisik. Selain itu, jumlah peserta rapat kerja juga dibatasi untuk menghindari kerumunan.
“Jumlah yang hadir dalam rapat kerja III ini kita batasi. Ini untuk mematuhi protokol kesehatan. Kami juga menyiapkan rapat melalui virtual,” ujarnya, Senin (19/10/2020).
“Pengurus tingkat kecamatan mengikuti kegiatan melalui virtual, yakni aplikasi zoom. Ini kita lakukan guna memutus matarantai COVID-19,” sambung pria yang akrab disapa Gus Antok tersebut.
Dia menambahkan, Ansor Jombang juga melunching gerakan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Launching secara simbolis itu merupakan bentuk kepedulian Ansor untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Selama ini kami juga aktif mengedukasi masyarakat melalui anggota Ansor yang ada di tingkat kecamatan dan ranting atau desa,” katanya menjelaskan.
Sekretaris Umum PC GP Ansor Jombang Hafis Muaddab menambahkan bahwa pihaknya dipercaya untuk kedua kalinya dalam program NU Peduli COVID-19. Oleh sebab itu, gerakan memutus rantai penyebaran COVID-19 terus dilakukan. Salah satunya membagikan ribuan masker ke masyarakat.
“Sedangkan untuk kegiatan edukasi penanggulangan COVID 19, mobil banser sengaja kami branding menjadi mobil COC. Yakni mobil edukasi yang dilengkapi dengan sirine. Mobil ini sebagai sarana mengedukasi masyarakat baik di pasar, pusat-pusat kerumunan, sekolah dan pondok pesantren,” ujarnya.
Editor: Azriel